Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
4 ABK Selamat dari Ledakan Jukung di Sungai Musi Palembang
10 Mei 2025 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan memastikan empat Anak Buah Kapal (ABK) dan nakhoda Kapal Jukung Doa Ibu selamat setelah sebelumnya dikabarkan hilang akibat ledakan di Sungai Musi tepatnya di SPBU Terapung 3-4 Ulu, Seberang Ulu 1 Palembang, Jumat (10/5).
ADVERTISEMENT
Para korban ABK Kapal Jukung, yakni Ismail (45), Sukri (45), Syafarudin (49), dan Ebit (43), berhasil menyelamatkan diri dan kini dirawat di RS Muhammadiyah Palembang.
Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, menjelaskan bahwa awalnya tim SAR fokus mencari korban di lokasi bangkai kapal yang terbawa arus hingga wilayah 1 Ilir Palembang.
“Informasi awal menyebutkan empat orang ABK hilang dan diduga terjebak di dalam bangkai kapal,” ungkapnya, Sabtu (10/5/2025).
Selama pencarian, tim SAR yang terdiri dari tujuh personel memeriksa setiap bagian bangkai kapal dengan teliti. Namun, sekitar pukul 19.30 WIB, kabar dari keluarga korban mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit.
“Setelah pengecekan, benar bahwa keempat korban sudah berada di RS Muhammadiyah. Mereka mengalami luka serius dan tengah menjalani perawatan,” tambah Raymond.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, tiga ABK lainnya, yaitu Hamka (40), Reka (34), dan Hasbi (40), telah lebih dulu dievakuasi warga pasca-ledakan dan dirawat di RS AK Gani.
Dugaan Penyebab Ledakan Kapal
Kapal Motor Doa Ibu, yang mengangkut sembako, tabung gas elpiji, dan tiga unit kendaraan bermotor, meledak saat bersandar di SPBU Terapung sekitar pukul 16.30 WIB. Ledakan diduga dipicu oleh kerusakan pada mesin air kapal ketika kapal sedang mengisi bahan bakar.
“Untuk penyebab pasti ledakan masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” kata Raymond.
Kapal tersebut rencananya berlayar dari Palembang menuju Karang Agung, Banyuasin. Peristiwa ini menimbulkan kerusakan parah pada kapal, sementara tim SAR telah menghentikan pencarian setelah seluruh korban dipastikan selamat.