Konten Media Partner

5 Fakta Penemuan Harta Karun Sriwijaya di Lahan Eks Karhutla, Sumsel

6 Oktober 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah perhiasan zaman Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan anggota Kompaks di Kabupaten OKI, Sumsel (Foto: abp/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah perhiasan zaman Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan anggota Kompaks di Kabupaten OKI, Sumsel (Foto: abp/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tejadi di Sumatera Selatan sepanjang tahun 2019 ini membuat sebagian besar lahan gambut khususnya di daerah Ogan Komering Ilir (OKI) habis terbakar.
ADVERTISEMENT
Hal itu justru menjadi perhatian masyarakat sekitar untuk datang ke lokasi eks karhutla. Sebab, di lokasi tersebut banyak ditemukan sejumlah benda-benda bersejarah atau disebut sebagai harta karun yang diyakini berasal dari zaman Kerajaan Sriwijaya.
Berikut ini Urban Id coba merangkum sejumlah fakta mengenai keberadaan harta karun Kerajaan Sriwijaya tersebut.
Warga yang menemukan kemudi kapal di lokasi perburuan harta karun Kabupaten OKI, Sumsel (Foto: Istimewa)
Perburuan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu, atau tepatnya setelah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) besar yang melanda Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten OKI.
Akan tetapi, untuk wilayahnya hanya berada di Desa Karang Agung, Kecamatan Jejawi, dan Desa Kerta Mukti di Kecamatan Air Sugihan. Pada dua lokasi ini masyarakat banyak menemukan sejumlah benda bersejarah, mulai dari keramik, koin kuno, perhiasan, hingga kemudi kapal.
ADVERTISEMENT
Sejumlah perhiasan zaman Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan di OKI, Sumsel (foto: abp/Urban Id)
Pasca-peristiwa kebakaran yang terjadi di tahun 2019, fenomena perburuan harta karun Sriwijaya tersebut kembali terjadi. Tapi kali ini berada di Desa Ulak Kedondong dan Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal.
Warga di lokasi ini banyak menemukan perhiasan berupa cincin dan koin dari emas. Informasi tersebut kemudian tersebar dari mulut ke mulut sehingga banyak warga yang kemudian ikut melakukan pencarian. Tak hanya itu, area pencarian pun semakin meluas hingga ke Kecamatan Tulung Selapan.
Sampai dengan saat ini, setidaknya ada empat lokasi yang menjadi lokasi perburuan harta karun Sriwijaya tersebut. Yakni; Kecamatan Jejawi, Air Sugihan, Cengal, dan Tulung Selapan.
Kepala Balai Arkeologi Sumsel, Budi Wiyana saat menunjukkan salah satu peninggalan bersejarah yang ditemukan di wilayah OKI, Sumsel. (foto: thama/Urban Id)
Balai Balai Arkeologi Sumatera Selatan, menyebut bahwa wilayah pesisir timur Sumatera, seperti OKI, memang diketahui sebagai pusat perdagangan atau juga pelabuhan besar di zaman Kerajaan Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Peneliti Balai Arkeologi Sumsel, Retno Purwanti, mengatakan penemuan harta karun di kawasan pantai timur Sumatera Selatan sudah ada sejak tahun 1990-an. Berawal dari laporan salah satu kepala desa di daerah Karang agung yang datang ke Balai Arkeologi dengan membawa sebuah gerabah.
Selain itu, pada lokasi tersebut banyak ditemukan benda dan tiang-tiang rumah dari abad ke-3-4 Masehi. Setelah itu penelitian dilakukan di Air Sugihan dan mendapatkan benda-benda arkeologi, yang berdasarkan penanggalan karbon (karbon dating) berasal dari abad ke 9-14 Masehi atau masih dalam masa Kerajaan Sriwijaya.
Koin emas yang ditemukan anggota Kompaks di Tulung Selapan, OKI (foto: Dok. Kompaks)
Kegiatan pencarian harta karun di Kabupaten OKI, Sumsel, tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional oleh warga sekitar. Perburuan juga dilakukan oleh sejumlah komunitas dengan menggunakan peralatan metal detektor.
ADVERTISEMENT
Ketua Komunitas Palembang Antik Kreatif Sriwijaya (Kompaks), Hermayudi, mengatakan salah satu anggotanya baru-baru ini juga menemukan empat buah koin emas yang telah diteliti sebagai peninggalan atau era Kerajaan Sriwijaya.
"Koin emas tersebut ditemukan di daerah Tulung Selapan, pada 23 September 2019 kemarin," katanya.
Bahkan, kata Hermayudi, saat ini mendapatkan informasi jika ada warga lokal yang menemukan sebuah lempengan emas seberat 250 gram dan bertuliskan aksara kuno di daerah tersebut. Meski begitu, pihaknya belum dapat bertemu dengan warga yang menemukan benda tersebut.
Selain itu, kata Hermayudi, banyak juga anggotanya yang menemukan koin China kuno dari perunggu hingga perhiasan yang terbuat dari perak.
Benda-benda bersejarah yang ditemukan di OKI, serupa dengan yang ditemukan di perairan Sungai Musi, Palembang. (foto: abp/Urban Id)
Sejumlah benda bersejarah yang ditemukan di Kabupaten OKI, disebutkan serupa dengan apa yang sering ditemukan masyarakat di perairan Sungai Musi, Palembang.
ADVERTISEMENT
Ketua Kompaks, Hermayudi, mengatakan seperti penemuan koin emas di Tulung Selapan. Koin yang sama sebelumnya juga pernah ditemukan oleh pemburu harta di Sungai Musi. Bahkan, pemburu di Sungai Musi juga menemukan cetakan koin tersebut. (jrs)