news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Mahasiswa Sumsel Manfaatkan Bakteri E. Coli untuk Diagnosis Kanker

Konten Media Partner
6 November 2019 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 mahasiswa asal Sumsel saat berlaga di ajang iGEM di Boston, AS. (foto: Humas Pemprov Sumsel)
zoom-in-whitePerbesar
5 mahasiswa asal Sumsel saat berlaga di ajang iGEM di Boston, AS. (foto: Humas Pemprov Sumsel)
ADVERTISEMENT
Lima mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, yang menjadi duta Provinsi Sumatera Selatan, dalam ajang International Genetecally Jambore (iGEM) berhasil menorehkan prestasi dengan menyabet medali perunggu dalam perlombaan yang berlangsung pada 29 Oktober hingga 8 November 2019 di Boston, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kelima peserta yakni Ratu Tenny Leriva HD, Bella Stevanny, Aulia Ananditia Putri, Vincent Scorsinhi, dan Peksi Saphira Miradalita. Mereka memaparkan hasil penelitian model genetik pendeteksi kanker paru. Hasil penelitian dan ide brilian dapat menginspirasi dihadapan para juri iGEM sehingga mendapat apresiasi luar biasa dari dunia International.
Terlebih bagi Pemerintah Provinsi Sumsel, mereka merupakan peserta pertama yang mewakili Pulau Sumatera diajang iGEM, yang keberangkatannya dilepas oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru, Selasa (29/10) lalu.
Salah satu peserta iGEM, Ratu Tenny Leriva HD, mengatakan keberhasilan timnya dalam ajang iGEM merupakan salah satu kebanggan karena bisa bersaing dengan peserta dari negara lainnya.
Kompetisi iGEM yang berlangsung di Boston, AS. (foto: Humas Pemprov Sumsel)
"Dalam kompetisi ini, kami yang beranggotakan lima orang dengan kompak bekerjasama dalam merancang, membangun, menguji, dan mengukur sebuah sistem rancangan menggunakan bagian biologis dan teknik biologi molekuler standar," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kopetisi ini menginspirasi inovasi yang bertanggungjawab terhadap biosafety, biosecurity dan public outreach.
“Di sini kami memodifikasi bakteri e.Coli untuk membuat alat diagnosis kanker paru-paru non invasif yang dapat mendeteksi early stagenya, kami juga harus melakukan kriteria human practice di mana kami berinteraksi langsung dengan para ahli pada bidang ini dan tentunya pada masyarakat,” katanya.
Sebelum ikut dalam ajang iGEM, kata dia, mereka telah mengadakan sejumlah seminar, salah satunya mengenai synthetic biologi pertama di Kota Palembang, mengenai kanker paru-paru. Seminar itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya kanker paru.
Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan khususnya di Sumsel. Kemudian untuk mengasah kemampuan akademik serta daya saing mahasiswa Unsri melalui kompetisi biosintetic and research dalam forum internasional.
ADVERTISEMENT
"Kami juga berharap eksistensi mahasiswa Indonesia khususnya Unsri dan Provinsi Sumsel di tingkat internasional dapat terus meningkat di kemudian hari,” katanya. (adv)
foto advertorial.