Konten Media Partner

5 Permainan Anak Tradisional yang Mulai Hilang

21 Juli 2019 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gelaran Festival Permainan Anak Tradisional, ratusan pelajar di Palembang antusias memainkan permainan, Monpera, Minggu (21/7). Foto. abp/Urban ID
zoom-in-whitePerbesar
Gelaran Festival Permainan Anak Tradisional, ratusan pelajar di Palembang antusias memainkan permainan, Monpera, Minggu (21/7). Foto. abp/Urban ID
Zaman yang makin modern semakin banyak pula permainan-permainan yang sangat canggih dan didukung dengan teknologi tinggi. Biasanya permainan-permainan ini ditujukan bagi anak-anak, tidak heran apabila anak-anak saat ini tak mengenal permainan tradisional yang ada di Tanah Airnya sendiri yang kaya akan seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
Polidia Wahyuni alias Cek Ninik pelaksana kegiatan Festival Permainan Anak Tradisional di Monpera Palembang, Minggu (21/7). “Perlu kita menyadari bahwa, kemajuan teknologi tidak seluruhnya membawa dampak positif, namun juga membawa dampak negatif yang tanpa kita sadari, ini cukup mengkhawatirkan terutama bagi anak-anak yang sedang mengalami fase perkembangan,” kata dia.
Berikut ini beberapa diantaranya permainan anak tradisional yang sudah mulai ditinggalkan bahkan hilang.
1. Bakiak batok
Permainan anak tradisional bakiak batok. Foto. abp/Urban ID
Batok kepala kering menjadi media utama pada permainan anak ini, pembuatan alat peraga ini cukup mudah, batok kelapa yang sudah tua dibelah menjadi dua bagian, kemudian bagian tengah diberi lubang dan dikaitkan pada seutas tali.
Cara memainkan bakiak batok sangat sederhana, alat peraga dikaitkan pada jempol kaki layaknya memakai sandal jepit. Kemudian kedua tangan memegang tali seirama menariknya ketika kaki melangkah.
ADVERTISEMENT
Meski sederhana, dalam memainkan bakiak batok diperlukan keseimbangan tubuh, selain itu dibutuhkan kekompakan gerak tangan dan kaki untuk bisa berjalan dengan sempurna. Permainan tradisional bakiak batok biasanya dimainkan dengan menggunakan rintangan.
2. Engrang
Permainan anak tradisional engrang. Foto. abp/Urban ID
Engrang umumnya terbuat dari bambu atau kayu yang sudah dibentuk, beberapa sisi kayu dihubungan sehingga membentuk seperti tangga dengan satu pondasi. Untuk membuat alat peraga ini sebaiknya menggunakan kayu yang tidak rapuh, apalagi jika ditunggangi seseorang bertubuh berat.
Egrang ini merupakan permainan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari budaya China. Kosakata Egrang itu sendiri berasal dari Bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang.
ADVERTISEMENT
Permainan Egrang ini sebenarnya cukup unik dan cukup menguras tenaga. Karena pemain harus terampil dalam menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan dengan stabil di atas tongkat kayu panjang.
3. Terompah panjang
Permainan anak tradisional terompah panjang. Foto. abp/Urban ID
Alat peraga pada permainan ini menggunakan kayu panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan.
Sebagaimana permainan tradisional egrang, permainan terompah panjang ini juga sudah cukup dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sering dilombakan pada acara peringatan hari kemerdekaan RI.
Permainan ini dilakukan oleh tiga atau lima orang dalam sepasang terompah. Panjang terompah disesuaikan dengan jumlah pelaku yang akan mempergunakannya.
4. Hula hoop
Permainan anak tradisional hula hoop. Foto. abp/Urban ID
Permainan ini menggunakan gelang berukuran besar untuk diputar di area perut dan pinggul. Pemain hula hoop harus menggerakkan pinggul untuk menjaga keseimbangan gelang tersebut agar tidak jatuh.
ADVERTISEMENT
Permainan anak perempuan dan laki-laki ini tidak hanya dapat melatih keseimbangan, tetapi juga dapat membakar lemak di area perut, pinggul, dan pinggang.
“Permainan ini menyehatkan, anak-anak dengan berat badan berlebih pun bisa menurunkan berat badannya dengan bermain hula hoop. Permainan ini juga membuat tubuh anak-anak menjadi lebih lentur,” kata Cek Ninik.
5. Tarik Tambang
Permainan anak tradisional tarik tambang. Foto. abp/Urban ID
Permainan ini menggunakan seutas tali tambang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kekuatan untuk saling menarik antara regu. “Sebagaimana permainan tradisional lainnya, permainan tarik tambang ini sangat dikenal oleh hampir seluruh warga Indonesia, namun saying dilakukan hanya di hari kemerdekaan,” kata Cek Ninik.
Permainan ini cenderung mempergunakan arena terbuka dan permukaan yang datar. Selain bebas juga dapat disaksikan banyak penonton sebagai pemberi semangat peserta. (eno)
ADVERTISEMENT