5 Pilihan Kopi Robusta Khas 'Bumi Sriwijaya', Sumatera Selatan

Konten Media Partner
22 Juni 2019 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biji kopi yang dihasilkan dari Sumatera Selatan (foto: abp/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi yang dihasilkan dari Sumatera Selatan (foto: abp/Urban Id)
ADVERTISEMENT
Memiliki wilayah yang bertopografi perbukitan, kopi menjadi salah satu komoditas unggulan yang banyak dibudidayakan masyarakat Sumatera Selatan. Meski masih kalah tenar dengan merek kopi lainnya di Indonesia, namun 'Bumi Sriwijaya' merupakan salah satu penghasil biji kopi terbesar di tanah air dengan luas lahan yang mencapai 250.172 hektare produksi biji kopi mencapai 110.481 ton.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Ketua Dewan Kopi Sumsel, M Zein Ismed, sekitar 95 persen tanaman kopi yang dihasilkan yakni jenis robusta. Kualitas biji kopi yang di hasilkan dari sejumlah daerah penghasil kopi di Sumatera Selatan juga tak kalah baiknya. Oleh karena itu, biji kopi dari Sumatera Selatan kini mulai masuk ke pasar ekspor dan dipasarkan ke mancanegara.
Berikut ini sejumlah pilihan kopi asal Bumi Sriwijaya yang dapat menjadi pilihan bagi pecinta kopi:
1. Kopi Semendo
Kopi semendo menjadi salah satu kopi yang terkenal dari Sumatera Selatan (foto: abp/Urban Id)
Diambil dari nama salah satu daerah di Kabupaten Muara Enim, kopi Semendo berasal dari perkebunan di daerah pegunungan Bukit Barisan di sebelah barat Sumatera Selatan. Area perkebunan berada di Kecamatan Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah, dan Semende Darat Ulu.
ADVERTISEMENT
Kopi semendo menjadi salah satu jenis kopi lokal yang cukup terkenal dari Sumatera Selatan. Jenis kopi robusta semendo, memiliki rasa yang lebih pekat dan tebal teksturnya. Selain itu, flavour-nya lebih ke cokelat serta cukup dikenal dengan keharumannya. Bahkan, para petani pernah mengatakan bahwa kopi semendo merupakan kopi favorit dari Ratu Yuliana dari Belanda pada zaman dulu.
2. Kopi Ranau
Ilustrasi biji kopi yang dihasilkan OKU Selatan, Sumatera Selatan (istimewa)
OKU Selatan tercatat sebagai daerah penghasil kopi paling produktif di Sumatera Selatan. Salah satunya kopi ranau, jenis biji yang dihasilkan dari perkebunan yang berada di daerah tersebut. Sebutan kopi ranau sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Kualitas biji kopi yang dihasilkan daerah ini juga tak kalah baiknya. Tak salah jika kopi ranau kini menjadi salah satu kopi yang banyak diburu pecinta kopi di Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebagai ciri khas pengolahan kopi di daerah ini juga masih dengan cara tradisional, biji kopi yang terkumpul dikeringkan dulu dengan cara dijemur. Tujuannya agar kulitnya dapat lebih mudah mengelupas. Proses ini memakan waktu dua sampai tiga hari.
Proses selanjutnya adalah pengupasan biji kopi dengan mesin. Biji kopi yang telah terpisah dari kulitnya kemudian dipanggang atau disangrai sebelum diproses menjadi bubuk kopi melalui mekanisme mesin giling atau tumbukan tradisional.
3. Kopi Dempo
Ketua Dewan Kopi Sumsel, M Zein Ismed saat melihat produksi kopi di Pagaralam (dok. istimewa)
Kota Pagaralam merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan hamparan kebun kopinya. Bahkan masyarakat sekitar banyak yang menggantungkan perekonomiannya menjadi petani kopi.
Nama kopi dempo sendiri sebenarnya belum dipatenkan. Nama tersebut diambil karena perkebunan kopi di wilayah ini berada di kaki Gunung Dempo.
ADVERTISEMENT
Kopi dempo menjadi salah yang favorit dan dikenal dengan aroma yang menggoda. Aromanya khas dan lebih lembut saat diminum. Bagi penggemar kopi, kenikmatan dan rasanya tidak bisa dilupakan.
Salah satu sentra kopi terkenal Pagaralam terletak di kaki Gunung Dempo. Sejauh mata memandang, hamparan kebun kopi terlihat menghiasi lereng dan lembahnya. Para petani penggarap kopi melakukan aktivitas memelihara tanaman gantungan hidup mereka.
4. Kopi Besemah
Ilustrasi biji kopi (Dok. istimewa)
Hampir serupa dengan Pagaralam, nama kopi besemah juga belum dipatenkan. Besemah sendiri lebih identik dengan nama suku untuk daerah Lahat dan sekitarnya.
Sejak zaman dulu, kopi merupakan salah satu unggulan penghasilan pada sektor perkebunan di kabupaten Lahat. Tanaman yang dapat dijumpai hampir di seluruh kecamatan ini menjadi urat penting ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Luas areal tanaman kopi sekitar 114.317 hektare dengan total produksi lebih dari 60.500 ton per tahun. Luas lahan maupun produksi kopi lahat yang terbesar di Sumatera Selatan. Seiring dengan banyaknya perkebunan kopi di Lahat, minum kopi di Lahat pun menjadi sebuah budaya.
5. Kopi Selangit
Salah satu kopi selangit yang dihasilkan dari pelaku usaha di Kabupaten Empat Lawang (Dok. istimewa)
Bagi Kabupaten Empat Lawang, kopi menjadi komoditi andalan masyarakatnya. Sentra kopi membuat kabupaten ini begitu melekat dengan aroma kopi. Kopi dari daerah ini biasanya akan lebih dikenal dengan sebutan kopi selangit.
Jenis kopi di sini pun ternyata berbeda dengan di tempat lain. Meski disebut sebagai kopi robusta, namun kopi Empat Lawang begitu istimewa karena merupakan persilangan kopi jenis arabika dan robusta. Aroma dan rasanya khas Empat Lawang.
ADVERTISEMENT
Perkebunan kopi di Empat Lawang tersebar di sejumlah lokasi. Salah satunya di Desa Linggis Talang Kupang yang tetap setia dengan kopi. Dari generasi ke generasi, masyarakatnya merupakan petani kopi. (jrs)