5 Sapi Milik Peternak di Sumsel Terpapar Penyakit LSD

Konten Media Partner
27 Desember 2022 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan sapi di Palembang. (Ary Priyanto/Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan sapi di Palembang. (Ary Priyanto/Urban Id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 11 sapi di Sumatera Selatan (Sumsel) terserang penyakit kulit infeksius atau Lumpy Skin Disease (LSD). Dari Sebelas sapi tersebut di antaranya lima ekor sapi yang berada di Banyuasin terkonfirmasi positif dan enam ekor sapi lainnya di Musi Banyuasin (Muba), dan Musi Rawas Utara (Muratara) yang masih menunggu sampel uji laboratorium.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi menuturkan, di akhir November 22 penyakit kulit baru terdeteksi pertama kali di Banyuasin.
"Kami saat ini masih menunggu sampel uji di laboratorium untuk enam kabupaten, " kata dia, Selasa (27/12).
Ruzuan menyebutkan hingga saat ini LSD hanya terdeteksi di lima kabupaten dan tiga kabupaten masih dalam pengawasan oleh Dinas Peternakan setempat.
"Saat ini baru tiga kabupaten, lima dinyatakan positif dan enam lainnya masih menunggu hasil tes," kata dia.
Ruzuan menjelaskan penyakit LSD ini berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi. Bedanya penyakit tersebut LSD hanya bisa terkena pada sapi. Sedangkan PMK bisa menyerang sapi, kambing, kerbau dan hewan ternak lainnya.
ADVERTISEMENT
"Jelas beda dan tidak sama. Namun, dua jenis penyakit ini memiliki kemiripan yakni sapi yang sudah kena gejala nafsu makannya akan berkurang," kata dia.
Untuk di Pulau Sumatera LSD pertama kali masuk di Provinsi Riau. Sedangkan, penyakit LSD yang terjadi di Kabupaten Banyuasin disinyalir dari Provinsi Jambi. Menurut Ruzuan, provinsi tersebut paling dekat jaraknya dengan Sumsel.
"Tapi kita tidak bisa langsung menuduh, kemungkinan ya dari daerah tersebut," kata dia.