Konten Media Partner

500 Personel Gabungan Siaga di Lapas Muara Beliti Pasca-Kerusuhan

8 Mei 2025 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat membubarkan napi yang melakukan kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat membubarkan napi yang melakukan kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Pasca kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, ratusan personel gabungan dari berbagai satuan keamanan dikerahkan untuk memastikan situasi tetap terkendali. Hingga Kamis sore (8/5/2025), sekitar 500 personel gabungan telah diterjunkan dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah sesuai kebutuhan di lapangan.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Iptu Ryan Tiantoro Putra mengatakan 500 personel gabungan tersebut berasal dari Polres Musi Rawas, Batalyon Brimob Lubuklinggau, dan Kodim 0406 Lubuklinggau. Seluruhnya telah bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan susulan serta mendukung proses pemulihan fasilitas lapas yang rusak akibat insiden tersebut.
“Kami telah menempatkan personel gabungan di lapas. Mereka akan tetap berjaga hingga proses perbaikan dan pembersihan selesai. Kami juga melakukan penebalan pengamanan untuk memastikan situasi tetap aman,”kata dia.
Sebelumnya Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama menjelaskan kerusuhan bermula dari razia yang dilakukan petugas lapas di Blok Bangau pada Rabu malam (7/5/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam razia itu, petugas menemukan 54 unit handphone dari 10 kamar.
ADVERTISEMENT
“Motif awal kerusuhan ini berhubungan dengan razia yang kami lakukan di Blok Bangau. Dari hasil razia, kami menyita 54 unit handphone dari beberapa kamar,” ungkap Ronald didampingi Kapolres Musi Rawas.
Razia kembali dilanjutkan pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 WIB karena diduga masih ada handphone yang belum ditemukan. Petugas membagi tim untuk memeriksa kamar yang belum di razia sebelumnya di Blok Bangau, serta Blok Angsa dari kamar 1 hingga 8.
Namun, situasi berubah memanas ketika kerusuhan terjadi di Blok Bangau, yang membuat petugas menghentikan razia dan berusaha menenangkan para narapidana.
“Kami mencoba menenangkan situasi, tetapi ketegangan terus meningkat hingga kami harus mundur untuk menghindari hal yang lebih buruk,” jelas Ronald.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan semakin tidak terkendali sekitar pukul 09.30 WIB. Ratusan narapidana mulai melakukan aksi pelemparan batu, merusak sejumlah fasilitas lapas, termasuk kaca ruangan yang pecah. Beberapa fasilitas lainnya, seperti alat musik di lapangan, juga dibakar oleh para napi.
“Kerusakan meliputi ornamen, penghalang blok, dan ruang karupang,” tambah Ronald.