Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
6.749 Hektare Lahan di Sumsel Terdampak Karhutla Sepanjang September 2024
9 Oktober 2024 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lahan di Sumsel yang terdampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla ) semakin meluas di sepanjang September 2024. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera luasan Karhutla di September menjadi tertinggi yakni 6.749 hektare lahan.
Dari jumlah luasan di September, maka total lahan yang terbakar dari Januari-September 2024 telah mencapai 9.697 hektare.
"Total sepanjang Januari-September luasan Karhutla mencapai 9.697 hrktare. Karhutla paling banyak terjadi di Muba dengan 3.570 hektare," kata Kepala PPIKHL Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto, Rabu 9 Oktober 2024.
Tak hanya, Ferdian mengaku luas lahan yang terbakar itu menjadi yang tertinggi jika dibandingkan periode Januari-September 2020-2022. Pada 2020, luas Karhutla hanya 893,8 hektare, 2021 naik menjadi 3.497,1 hektare dan 2022 turun menjadi 3.401 hektare.
"Luas Karhutla Januari-September 2024 lebih luas dibandingkan 2020-2022, tapi angkanya tak lebih besar dibandingkan 2023 yang mencapai 35.458,2 hektare," ungkapnya.
Dia merincikan, luas Karhutla 9.697 hektare Januari-September terbanyak di lahan mineral yang mencapai 6.382 hektare. Sisanya terjadi di lahan gambut seluas 3.316 hektare.
"Di lahan mineral seluas 6.382 hektare, sedangkan di gambut 3.316 hektare," katanya.
Menurutnya, luasan Karhutla September itu disebabkan meningkatnya frekuensi kebakaran karena Sumsel masih musim kemarau.
"Frekuensi kebakaran memang banyak terjadi di bulan kemarin (September) dan memang untuk perhitungan luasan berdasarkan citra juga bisa progresif dikarenakan ketersediaan citra yang clear juga," kata dia.
ADVERTISEMENT