Konten Media Partner

7 Daerah di Sumsel Jadi Fokus Antisipasi Karhutla

12 Mei 2025 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Manggala Agni saat memadamkan lahan terbakar di Kutaraya, Kayu Agung, OKI, Foto : Manggala Agni
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Manggala Agni saat memadamkan lahan terbakar di Kutaraya, Kayu Agung, OKI, Foto : Manggala Agni
ADVERTISEMENT
Sebanyak tujuh kabupaten di Sumsel diwaspadai sebagai titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau tahun ini. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara (Muratara), yang setiap tahunnya menjadi lokasi langganan karhutla.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Ferdian Kristanto, menyampaikan bahwa antisipasi dini telah dilakukan sejak April lalu, bahkan saat musim hujan masih berlangsung.
"Wilayah gambut seperti OKI, Muba, sebagian Muara Enim, dan Banyuasin terus menjadi perhatian utama. Demikian juga dengan Ogan Ilir, terutama di sekitar jalan lintas dan jalan tol, serta Musi Rawas dan Muratara," ujar Ferdian, Senin (12/5/2025).
Menurut Ferdian, meskipun beberapa daerah masih diguyur hujan, sebagian wilayah lainnya mulai merasakan suhu udara yang panas dan minim curah hujan. Hal ini meningkatkan potensi kebakaran akibat bahan bakar alami seperti daun kering dan gambut yang mudah terbakar.
"Beberapa kabupaten sudah mulai terasa panas dengan jarak hari tanpa hujan yang semakin panjang. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan lebih tinggi dari semua pihak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Upaya antisipasi telah diperkuat melalui patroli rutin yang diperluas sejak awal tahun, khususnya pada April dan Mei. Satgas karhutla juga akan segera dibentuk, dan status siaga darurat karhutla di beberapa daerah, seperti Ogan Ilir, akan segera ditetapkan.
"Kami tidak boleh lengah meskipun api yang muncul kecil. Prediksi menunjukkan kemarau tahun ini akan lebih panjang dibandingkan 2024. Kejadian awal di Ogan Ilir menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada," tambah Ferdian.
Ia berharap dengan langkah-langkah antisipasi yang lebih intensif, dampak karhutla di Sumsel tahun ini dapat meminimalkan.
"Kita optimis, dengan pengawasan dan kerja sama semua pihak, karhutla tahun ini bisa ditangani lebih baik," pungkasnya.