Konten Media Partner

7 Tips Merawat Kain Songket Palembang agar Tak Gampang Rusak

22 Oktober 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembuatan songket di Rumah Songket Adis (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembuatan songket di Rumah Songket Adis (Istimewa)
ADVERTISEMENT
Kain songket Palembang dikenal dengan kain tenun yang berbahan dasar mulai dari sutra hingga benang emas dengan beragam motif. Motif-motif tersebut memiliki makna tersirat dari setiap bentuk. Warisan budaya ini pun tak heran dijual dengan harga jutaan hingga ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Mahalnya harga kain songket, sebaiknya disikapi dengan bijak dan memperhatikan cara dalam proses perawatan agar tidak mudah rusak, dan mengurangi keindahan songket.
Nah, berikut ini tips dan cara merawat kain songket dari Perajin Songket Palembang, Adis Karim.
Kain Songket Palembang. Foto. Istimewa
1. Jangan direndam
Setelah dipakai, sebaiknya kain songket jangan direndam dan langsung diangin-anginkan dengan posisi bagian dalam dihadapkan ke luar. Hal ini agar tidak mengurangi kilau benang emas yang ada di kain songket.
2. Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung
Harus diperhatikan bahwa jangan pernah menjemur kain songket langsung di bawah sinar matahari. Sebaiknya jemur di bawah cahaya redup atau di bilik kaca yang tidak berpotensi terkena cahaya matahari langsung. Hal ini dapat mengurangi kualitas warna songket.
ADVERTISEMENT
3. Tidak dicuci dengan memakai mesin cuci.
Pemakaian songket kan biasanya sebentar, jarang yang sampai kotor sekali. "Sebenarnya saya pribadi tidak pernah merekomendasikan ke pelanggan untuk dicuci dengan cara apapun. Andaipun akan dicuci cukup dibasahi dengan air saja atau dry clean,” kata Adis.
4. Ganti puring satu tahun sekali
Sebaiknya secara berkala setahun sekali diganti puring atau lapisan dalam karena bagian ini yang bersentuhan langsung dengan kulit pengguna sehingga mudah lusuh.
5. Disimpan dengan cara digulung
Kain songket sebaiknya disimpan dengan cara digulung bukan dilipat atau ditumpuk-tumpuk dengan kain, nanti bekas lipatannya berbekas. Benang-benang akan terpisah, bahkan bisa putus.
6. Dibungkus dengan bahan yang aman
Biasanya, penjual kain songket menempatkan dagangannya dalam kardus khusus, dan kain disimpan dengan cara digulung. Jadi jangan buang kardus itu, karena bisa digunakan untuk menyimpan kembali kain songket.
ADVERTISEMENT
Masukkan kain songket ke dalam kardus, dengan terlebih dahulu membungkusnya memakai kertas minyak atau kertas yang tidak mengandung tinta dan tulisan. Jangan dibungkus dengan plastik, karena bisa membuat songket menjadi lembab dan berjamur.
7. Gunakan biji merica
Untuk menghindarkan kutu, jamur atau rengat jangan menyemprotkan bahan kimia ke kain songket, karena dapat menimbulkan noda yang tak bisa hilang. “Lebih baik menggunakan biji merica. Taruh di dalam plastik yang sudah dilubangi kecil-kecil. Setelah itu digantungkan di dekat penyimpanan songket," katanya. (eno)
Ilustrasi pengrajin songket.