Konten Media Partner

Anak dari Pasutri Lansia yang Terlantar di Lubuklinggau Mengaku Kaget

10 Desember 2024 18:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potongan video saat memperlihatkan dua pasutri lansia yang diduga telantar. Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Potongan video saat memperlihatkan dua pasutri lansia yang diduga telantar. Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Sudarto anak dari pasangan suami istri (Pasutri) Cik Dong (63) dan Muya (64), mengaku kaget saat mengetahui keberadaan orang tuanya yang hidup terlantar di rumah kontrakan tak layak huni di Lubuklinggau, Sumsel melalui video yang beredar di media sosial (medsos). Meski merasa kesal dengan komentar pedas dari netizen yang menghakimi dirinya karena melihat kondisi kedua orang tuanya yang kurus kering dan terbaring lemah. Namun Sudarto akhirnya menyadari melalui cara ini ia bisa menemukan orang tuanya. "Saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan media sosial. Kalau tidak ada medsos, saya tidak akan pernah menemukan orangtua saya," ungkap Sudarto dengan penuh haru pada Selasa 10 Desember 2024. Sudarto, anak kedua pasutri tersebut, yang tinggal di Bengkulu, terkejut saat mengetahui keberadaan orangtuanya melalui media sosial. Ia pun menceritakan, beberapa bulan lalu, orang tuanya tinggal bersamanya di Bengkulu. Namun, sekitar enam bulan yang lalu, Cik Dong dan Muya pamit untuk menemui anak ketiga mereka di Lubuklinggau. Meski Sudarto melarang karena usia mereka yang sudah lanjut dan kondisi kesehatan ayahnya yang sering sakit, keduanya tetap bersikukuh pergi. "Waktu itu ayah saya memang sering sakit-sakitan, tapi tubuhnya masih berisi dan mereka sehat. Saya sempat kontak dengan adik saya di Lubuklinggau, dan benar mereka tinggal di sana," kata Sudarto, mengenang saat terakhir kali bertemu. Namun, tiga bulan terakhir, keberadaan orang tuanya tidak diketahui. Adik ipar Sudarto menyebutkan bahwa mereka pergi tanpa izin, sehingga keluarga mulai mencari mereka. Hingga akhirnya, Sudarto mengetahui nasib orang tuanya lewat video viral di media sosial. Tanpa berpikir panjang, ia langsung berangkat ke Lubuklinggau untuk menemui mereka. "Saya tidak pernah melantarkan orang tua saya. Sejelek apapun mereka, tetap orangtua saya. Saya siap dihujat, saya pasrah. Saya sudah mencari ke mana-mana, baru sekarang bisa ketemu," tegas Sudarto, dengan mata yang berkaca-kaca. Ia juga menjelaskan bahwa kondisi keuangan yang terbatas membuatnya sulit membiayai orang tuanya. "Saya hanya kerja serabutan di kebun, punya empat anak, dan tidak punya harta. Tapi saya tetap bertanggung jawab," tambah Sudarto. Kini, kedua orangtuanya tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit. Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Lubuklinggau, Fahmi Zuriansyah, memastikan pasutri tersebut akan mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, baik dalam perawatan medis maupun kebutuhan lainnya. Pemeriksaan medis mengungkapkan bahwa keduanya mengidap penyakit TB paru dan membutuhkan perawatan intensif. "Alhamdulillah, kami sudah menindaklanjuti perawatan mereka, dan kami berharap mereka bisa segera pulih dan kembali ke keluarga setelah sehat," kata Fahmi. Pemerintah setempat memastikan bahwa Cik Dong dan Muya akan mendapatkan perhatian penuh sampai mereka benar-benar sembuh dan bisa kembali ke keluarganya.
ADVERTISEMENT