Anak di Prabumulih Gorok Leher Ibunya karena Kesal Sering Dimarahi

Konten Media Partner
26 Januari 2021 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syamsul Bahri (tengah), seorang anak yang menggorok leher ibu kandungnya di Prabumulih, Sumsel. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Syamsul Bahri (tengah), seorang anak yang menggorok leher ibu kandungnya di Prabumulih, Sumsel. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Satreksrim Polres Prabumulih, Sumsel, berhasil menangkap Syamsul Bahri (42 tahun), seorang anak yang tega menggorok leher ibu kandungnya hingga tewas. Motifnya pelaku kesal sering diamarahi oleh korban.
ADVERTISEMENT
Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi melalui Kasatreskrim, AKP Abdul Rahman, mengatakan kasus ini berawal dari korban Nurhayati (63 tahun) yang ditemukan tewas dengan luka gorok dilehernya pada Minggu (24/1) sekitar pukul 20.30 WIB.
Dari hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan yang terjadi di kediaman korban Perumahan Maharani Sejahtera, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, itu mengarah ke anak tertua korban.
"Pelaku ditangkap setelah kabur ke Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)," katanya, Selasa (26/1).
Pelaku sendiri sudah mengakui perbuatannya, dimana dari pemeriksaan sementara motif pelaku membunuh ibunya karena kesal sering dimarahi korban.
Saat kejadian, pelaku ini sempat terlibat cekcok mulut dengan korban. Berawal dari pelaku yang meminta uang dan minta dibelikan motor. Tapi hal itu justru membuat korban marah.
ADVERTISEMENT
"Dari pengakuan pelaku korban awalnya yang pertama kali ingin membacok pelaku. Tapi berhasil ditangkis, kemudian pelaku merebut parang itu dan menggorok leher serta membacok korban bekali-kali," katanya.
Keterangan dari keluarga juga menyatakan pelaku ini memiliki riwayat penyakit epilepsi dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Selain itu juga pelaku diduga mengalami depresi karena banyak utang setelah usahanya bangkrut.
Sementara pelaku Syamsuk Bahri, mengaku kesal sering dimahari korban. Padahal, semenjak ayahnya meninggal dirinya lah yang sering membantu menghidupi adik-adiknya.
"Saya sering dimarahi. Jadi saya ini ragu apakah saya anak kandungnya atau bukan," katanya.
Menurutnya, tidakan kejamnya itu tidak mungkin terjadi jika korban tidak berusaha lebih dahulu membacoknya. Usai membunuh korban, dirinya pergi bejalan kaki menyusuri rel kereta api dengan membawa KTP dan buku tabungan adiknya.
ADVERTISEMENT