Konten Media Partner

Anggaran Rp 9 M, Tower Jembatan Ampera Bisa Dikunjungi Wisatawan Awal 2025

14 Juli 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wali Kota Palembang, A Damenta, saat mengunjungi tower Jembatan Ampera. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wali Kota Palembang, A Damenta, saat mengunjungi tower Jembatan Ampera. (ist)
ADVERTISEMENT
Pemkot Palembang menargetkan wisata tower Jembatan Ampera mulai beroperasi pada awal tahun 2025. Saat ini pengerjaan masih dalam tahap penyelesaian lift tower bagian ulu.
ADVERTISEMENT
Pj Wali Kota Palembang, A Damenta, mengatakan operasional wisata tower Jembatan Ampera akan dimulai setelah kontrak pengerjaan selesai yakni di akhir Desember 2024 atau selama 5 bulan.
"Kami ingin memastikan salah satu ikon Palembang ini bisa segera dinikmati masyarakat, dan memastikan lift satu lagi (bagian ulu) selesai di akhir tahun," katanya.
Selain memastikan kondisi fisik tower Jembatan Ampera dan lift berfungsi dengan baik, Pemkot juga bakal menambah pencahayaan di lokasi untuk mengoptimalkan penerangan serta menghadirkan tim pemandu dan medis untuk.
"Kami juga mempersiapkan guide untuk membantu ke atas. Lalu akan ada tim medis, karena ini-kan berada di ketinggian," kata dia.
Selain itu, Pemkot Palembang juga mengupayakan wisata lain yang berkesinambungan dengan tower Jembatan Ampera. Seperti melihat potensi wisata air dari atas tower sekaligus memantau pemandangan estetik di ketinggian.
ADVERTISEMENT
"Insya Allah awal tahun depan tower Jembatan Ampera sudah bisa jadi tempat wisata," jelasnya.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumatra Selatan (BBPJN) Sumsel), Hardy Siahaan, menambahkan peninjauan ke tower Jembatan Ampera dilakukan untuk memastikan kondisi mesin tangga otomatis sert perbaikan tata ruang lebih baik.
"Biaya dianggarkan Rp 9 miliar dari APBN, target selesai pada Desember mendatang," katanya.
Menurutnya, agar realisasi wisata tower berjalan lancar, ke depan teknis wisata naik ke atas jembatan bakal menerapkan sistem antre, karena menyesuaikan kondisi infrastruktur.
"Kapasitas untuk 20-25 orang naik di atas dan lift 3 orang. Sangat terbatas, nanti masyarakat juga kalau mau menggunakan ada proses antre," katanya.