Konten Media Partner

Antar Jemput Siswa di Palembang Jadi Titik Macet, 10-15 Sekolah Akan Dipanggil

7 Agustus 2023 9:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu dari beberapa titik rawan macet di Kota Palembang pada jam tertentu. (Dok Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu dari beberapa titik rawan macet di Kota Palembang pada jam tertentu. (Dok Urban Id)
ADVERTISEMENT
Aktivitas antar jemput anak sekolah di Palembang dinilai Komisi II DPRD Kota Palembang menjadi salah satu biang kemacetan pada jam tertentu, hal itu dinilai cukup mengganggu pihak lain yang juga menggunakan fasilitas jalan umum.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang, Abdullah Taufik, mengatakan ada sekitar 10-15 sekolah yang akan dipanggil untuk dibicarakan solusi terbaik untuk mengurai sejumlah titik rawan kemacetan ini.
“Kami akan panggil terkait Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) sekolah-sekolah dan juga berkoordinasi dengan pihak Dishub dan pihak lain guna mendapatkan solusi dari kondisi ini,” kata Taufik.
Taufik bilang saat ini sekolah-sekolah baru mulai banyak berkembang, pihaknya senang lembaga pendidikan hadir untuk mendorong generasi pendidikan lebih maju.
Hanya saja, pengguna jalan tidak hanya siswa dan pihak sekolah namun ada orang lain yang memiliki hak yang sama, hal ini akan dicari solusi terbaik agar semua pengguna nyaman berlalu lintas.
Taufik menjelaskan bahwa, ada pihak-pihak terkait yang mungkin akan mencari solusi bersama, salah satu tujuan agar tidak ada penumpukan kendaraan saat jam-jam tertentu.
ADVERTISEMENT
Kelayakan sekolah menerima siswa juga akan dilihat dari sisi lahan parkir yang dimiliki, termasuk juga langkah-langkah untuk mengurangi penumpukan kendaraan.
“Artinya tidak hanya instansi pemerintah yang melakukan penertiban, namun juga ada kerja sama sekolah untuk mengatasi persoalan ini,” katanya.
Ia juga mengatakan, sekolah dengan tingkat penumpukan yang signifikan juga mesti terlibat lebih baik lagi mengatasi hal ini guna kepentingan bersama.
Sementara bagi sekolah yang sudah menjalankan dengan baik dalam mengatasi persoalan itu akan diteruskan dan ditingkatkan semaksimal mungkin tidak berdampak kepada kemacetan. (*)