Arus Mudik, Polisi Siagakan Petugas di Setiap Perlintasan Kereta Api di Sumsel

Konten Media Partner
29 Maret 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Foto : Humas Polda Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Foto : Humas Polda Sumsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mewanti pengamanan jalur arus mudik lebaran 2024 di titik rawan kemacetan salah satunya, perlintasan kereta api.
ADVERTISEMENT
Menurut Rachmad perlintasan kereta api menjadi permasalahan yang harus diantisipasi mengingat dalam satu hari ada 18 perjalanan yang dilakukan baik kereta api penumpang dan logistik.
"Dengan panjangnya rangkaian kereta api, memerlukan setidaknya waktu 4 sampai 5 menit untuk melintas. Kemudian untuk proses terurainya kembali perjalanan kendaraan, membutuhkan waktu antara 20 sampai 30 menit," kata dia, Jumat 29 Maret 2024.
Rachmad menyebutkan, antisipasi kemacetan di perlintasan kereta api menjadi tugas bersama multi stakeholder dalam mengamankan mudik tahun ini.
Apalagi dirinya menerjunkan 5043 personel gabungan terdiri dari Polda, Polres jajaran, TNI, Dishub, dan Satpol-PP yang akan diterjunkan selama Operasi mudik Lebaran 2024.
Adapun rincian personel yang diterjunkan sebanyak 1.563 personel (223 dari Polda dan 1.340 dari Polres jajaran).
ADVERTISEMENT
"Ada juga dukungan instansi terkait sebanyak 3.480 personel dengan rincian 329 orang TNI, 379 Dishub, 396 Pol PP, 270 Dinkes, 85 Damkar dan lainnya sebanyak 2.021," kata dia.
Selain itu, dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk tak saling mendahului ketika tiba di jalur perlintasan.
"Sehingga kami imbau masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur kanan. Karena ini akan berakibat fatal, yakni timbulnya kemacetan yang parah," beber dia.
Menurutnya selama masa mudik lebaran, kereta api akan terus beroperasi seperti biasa.
"Kereta api ini tidak bisa kita cegah karena mengangkut batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap," jelas dia.