Konten Media Partner

Atasi Banjir, Kolam Retensi di Palembang Dilengkapi Pompanisasi

22 Maret 2019 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Palembang, Harnojoyo saat melihat pompanisasi di kolam retensi Demang Lebar Daun (Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Palembang, Harnojoyo saat melihat pompanisasi di kolam retensi Demang Lebar Daun (Urban Id)
ADVERTISEMENT
Banjir menjadi permasalahan klasik yang tak kunjung terselesaikan di Kota Palembang. Sebab, setiap kali hujan deras melanda, maka sejumlah ruas jalan dalam kota akan terendam dan menyebabkan kemacetan.
ADVERTISEMENT
Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan banyak kolam retensi yang ada di Kota Palembang tidak memiliki pompanisasi untuk meneruskan air ke sungai. Sehingga, saat volumenya berlebihan maka tidak mampu lagi menampung air di badan jalan.
"Jadi kedepan setiap kolam retensi akan dilengkapi dengan pompanisasi untuk membuang air genangan ke sungai," kata Harno saat mengecek kolam retensi yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Jumat (22/3).
Menurutnya, baru satu kolam retensi yang sudah dipasang pompanisasi, yakni kolam retensi yang berada di Jalan Demang Lebar Daun. Dengan demikian jika kondisi air sudah dianggap penuh maka pompa tersebut akan membatu mempercepat pembungan air ke Sungai Sekanak.
Selain sebagai alat penanggulangan banjir, pompanisasi ini nantinya akan dipercantik dengan taman dan zona olahraga. Kemudian, pihaknya juga akan melakukan normalisasi di kolam retensi yang mulai mendangkal. Kedepan, Harnojoyo berharap kolam retensi yang ada di bukan hanya untuk menanggulangi banjir, tetapi untuk mempercantik Kota Palembang.
ADVERTISEMENT
Sementara disinggung soal banyaknya penimbunan area rawa yang mengakibatkan banjir. Harnojoyo menjelaskan, sebenarnya topografi Palembang 53 persennya terdiri dari rawa. Kemudian, oleh pemerintah dibagi menjadi tiga rawa.
Yakni rawa konservasi, rawa budidaya dan rawa reklamasi. Dari ketiga rawa tersebut yang tidak boleh dipergunakan yakni rawa konservasi. Sedangkan, dua rawa lainnya masih dapat dipergunakan.
Rawa konservasi yang ada di Kota Palembang yakni seluas 2.200 hektar yang sampai saat ini tetap bertahan. "Tapi berhubung Palembang dataran rendah sehingga rentan terjadinya banjir. Jadi upaya yang dilakukan yakni kolam retensi dan pembangunan bendungan," katanya. (jrs)