Konten Media Partner

Atlet Sumsel untuk PON Diberi Makanan Basi

5 Juli 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasi basi yang diterima atlet Sumsel yang akan berlaga di PON XII Aceh-Sumut 2024, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Nasi basi yang diterima atlet Sumsel yang akan berlaga di PON XII Aceh-Sumut 2024, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para atlet Sumsel yang akan berlaga di Pekan Olahraga (PON) XII Aceh-Sumut 2024 menerima makanan basi dari katering ketika melakukan pelatihan terpusat di Tower 5 Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, pada 1 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Terkait insiden tersebut membuat beberapa atlet, pelatih, dan pengurus KONI Sumsel melakukan protes. Bahkan Dispora Sumsel bersama KONI Sumsel mengadakan rapat tertutup untuk membahas masalah tersebut.
PPK Pengadaan Dispora, Once menyebutkan dalam rapat tersebut pihaknya memanggil pemilik katering. Dalam rapat tersebut, Dispora dan KONI Sumsel mengeluarkan surat teguran keras kepada pemilik katering yang dinilai tidak profesional dalam penyajian makanan untuk atlet.
"Berdasarkan fakta di lapangan, memang ada pengiriman nasi yang sudah basi, dan kami sudah menyampaikan kepada pihak perusahaan katering untuk tidak mengulanginya lagi. Jika terjadi lagi, kami akan memutus kontrak mereka," kata dia, Jumat 5 Juli 2024.
Tak hanya itu, katering yang beralamat di Jalan Veteran Palembang juga pernah terjadi keterlambatan pengiriman makan siang yang seharusnya dikirim pukul 12.00 WIB dan baru diantar pukul 14.10 WIB. Selain itu para atlet dan pelatih menilai makanan yang disajikan kurang memiliki asupan gizi yang cukup.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat terkejut dan kesal karena disuruh makan nasi yang sudah basi. Makanan yang disajikan juga kurang memiliki asupan gizi yang cukup, dan pengiriman makanan sering terlambat, padahal kami berlatih dari pagi hingga siang yang menguras banyak energi," kata dia.
Pemerhati Gizi Atlet Sumsel, Rahman mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini karena diduga pengadaan makanan tidak melalui proses yang benar sesuai aturan.
Rahman juga berencana berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengambil langkah-langkah hukum agar kasus serupa tidak terulang dan konsumen tidak dirugikan.
"Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum karena investigasi kami menunjukkan bahwa pengadaan makanan dan minuman atlet tidak melalui proses lelang atau penunjukan langsung, padahal anggarannya di atas satu miliar rupiah. Aparat hukum harus mengambil tindakan agar permasalahan ini tidak terulang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ketua YLKI Sumsel, Taufik Husni, berencana melakukan somasi dan pengecekan lapangan di tempat usaha katering tersebut untuk memastikan proses pembuatan makanan memenuhi standar. Jika ditemukan ketidaksesuaian, pihaknya akan merekomendasikan pemutusan kontrak.
"Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan pengecekan lapangan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, kami akan melayangkan somasi," kata Taufik.
DPD Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) Sumsel, Susi Sulaiha menambahkan bahwa pengusaha katering harus memenuhi pesanan konsumen dengan baik dan profesional, terutama untuk makanan atlet yang akan berlaga di PON yang memerlukan asupan gizi yang baik.
"Pihak pengusaha katering harus mengikuti acuan yang diinginkan konsumen terkait menu makan, terutama untuk makanan atlet yang membutuhkan asupan gizi baik agar dapat mencapai prestasi gemilang," ujar Susi.
ADVERTISEMENT
Namun terkait kejadian tersebut pemilik Katering C yang beralamat di Jalan Veteran Palembang belum memberikan komentar.