Konten Media Partner

Banjir Bandang di Muara Enim dan OKU Selatan Akibat Sungai Meluap

23 Mei 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di OKU Selatan, Foto : BPBD Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di OKU Selatan, Foto : BPBD Sumsel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua wilayah di Sumsel mengalami banjir bandang karena sungai tidak dapat menampung air hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak Rabu 22 Mei 2024 lalu. Kedua daerah tersebut yakni Muara Enim dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menyebutkan untuk banjir bandang di Muara Enim terjadi karena Sungai Enim meluap dengan ketinggian air berkisar 50 cm hingga 3 meter dan merendam ratusan rumah yang dihuni ratusan KK.
"Titik banjir terjadi di wilayah Gang Bangka RT 02, Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim. Banjir ini akibat intensitas hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan meluapnya air Sungai Enim hingga terjadinya banjir," kata dia, Kamis 23 Mei 2024.
Ia menyebut, saat ini masih mengumpulkan data terkait kejadian banjir bandang di Muara Enim ini. Namun, data pukul 03.00 WIB ketinggian banjir di wilayah tersebut mencapai 3 meter.
"Ketinggian air mulai dari selutut orang dewasa sampai sekitar 3 meter. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun rumah yang terendam sebanyak 250 unit yang dihuni 140 KK," kata dia.
Banjir di Muara Enim, Foto : BPBD Sumsel
Sedangkan di OKU Selatan, Iqbal menuturkan banjir bandang karena Sungai Belumai meluap pada pukul 23:30 WIB tidak dapat menampung air hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu 22 Mei 2024 pukul 18:30 WIB.
ADVERTISEMENT
Dengan banjir bandang tersebut membuat 12 unit rumah terendam. Bahkan ada 1 unit rumah hanyut dan longsor menutup akses jalan desa.
"1 unit rumah milik warga hanyut. Dampak lain yang di timbulkan adalah 6 kolam ikan meluber dan perkebunan warga juga terkena banjir," kata dia.
Kejadian yang terjadi di Dusun IV Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua itu merendam 13 rumah yang dihuni 13 KK. Dan sebanyak 2 jiwa mengungsi.
Sementara pohon tumbang dan longsor terjadi di Desa Simpan Pendagan, Kecamatan Muaradua. Di lokasi longsor sepanjang 15 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 3 meter. Kemudian di Desa Bendi Kecamatan Buay Rawan setinggi 5 meter dan lebar 6 meter.
Dan Desa Wai Bulan Kecamatan Muaradua terjadi pohon tumbang. Kejadian pohon tumbang dan longsor terjadi sekitar pukul 19.00 WIB karena hujan deras dan cukup lama. Sejumlah badan jalan tertutup dan tak dapat dilalui kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.
ADVERTISEMENT
"Kondisi saat ini kendaraan sudah bisa melintas, tapi secara bergantian. Tim di lapangan tengah berupaya membuka akses jalan dengan membersihkan material tanah longsor dan pohon tumbang," jelasnya.
Iqbal mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai untuk waspada. Luapan sungai masih bisa terjadi karena kondisi cuaca yang diprediksi hujan.
"Kami mengimbau bagi warga yang tinggal berdekatan sungai untuk selalu waspada karena diprediksi akan hujan,"kata dia.