Konten Media Partner

Banjir di 7 Daerah di Sumsel Menyebabkan Air Sungai Musi Keruh

14 Maret 2023 18:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan sampah enceng gondok di Sungai Musi Palembang, Foto: ary priyanto/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah enceng gondok di Sungai Musi Palembang, Foto: ary priyanto/Urban Id
ADVERTISEMENT
Banjir di tujuh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) berdampak pada perubahan air di Sungai Musi di Palembang, yang menjadi lebih keruh dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perumda Tirta Musi Andi Wijaya menuturkan untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang melakukan tindakan mengurangi produksi air bersih akibat keruhnya sungai Musi.
"Pengaliran air bersih ini akan berkurang untuk pelanggan, terutama di kawasan pinggiran," kata dia, Selasa (14/3).
Andi menyebutkan, normalnya kekeruhan air sungai Musi melebihi standar minimal 65-110 Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Ada pun lokasi intake yang mengalani tingkat kekeruhan di atas standar, intake Karang Anyar mencapai 3.300 NTU, Intake 1 Ilir, 1.390 NTU dan Intake Ogan Ilir 147 NTU.
"Sehingga, produksi di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) dikurangi sebanyak 550 liter/detik dari biasanya 4.500 liter/detik," jelas dia.
Andi merinci, kawasan yang mengalami pengurangan produksi air bersih seperti, PA Polygon 2 berkurang 50 liter per detik, Poligon 1 berkurang 30 liter per detik, IPA Rambutan 250 liter per detik, IPA 3 Ilir 150 liter per detik, IPA Karang Anyar 1 dan 2 berkurang 70 liter per detik.
ADVERTISEMENT
Pengurangan produksi air di beberapa lokasi merupakan kebijakan yang diambil sesuai Permenkes nomor 492 tahun 2010, tentang aturan menjaga kualitas air minum.
"Kami belum bisa memastikan sampai berapa lama pengurangan ini, karena kondisi di daerah Hulu seperti Lahat, Muara Enim dan Lubuk Linggau,saat ini masih banjir," jelas dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, wilayah terjadi banjir tersebut adalah Kabupaten Lahat, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Kota Prabumulih.
Dari tujuh wilayah tersebut, diperkirakan sebanyak 5.000 rumah terendam banjir dan mengalami kerusakan.