Berkat KUR dari BSB, Lempok Durian Ali Zainal Jangkau Pasar Internasional

Konten Media Partner
29 Februari 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Zainal menunjukkan salah satu produk lempok durian. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Zainal menunjukkan salah satu produk lempok durian. (ist)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbekal niat untuk dapat mengembangkan usaha keluarga yang sudah dijalani puluhan tahun, Muhammad Ali Zainal, memilih meninggalkan profesinya sebagai pegawai bank di Jakarta di tahun 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Warga Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, ini kini menjadi salah satu pelaku usaha Lempok Durian yang sukses memasarkan produknya.
Meski begitu, perjalanan menapaki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Keterbatasan modal, dan keterampilan pengemasan, hingga pemasaran awalnya menjadi kendala.
Hanya saja, semua keterbatasan itu tidak membuat suami dari Ersela Susanti ini patah semangat. Berbekal pengetahuan di media sosial, ia mulai menawarkan produk lempok duriannya ke pasaran.
Kabupaten Empat Lawang sendiri memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian di Sumsel, maka tak jarang masyarakat setempat juga memilih membuka usaha olahan durian serupa.
Hal ini tentunya menambah pesaing produk olahan durian yang dijalani Ali Zainal. Terlebih di awal usaha, Ali juga mengalami kesulitan permodalan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Ali Zainal memutuskan untuk mengajukan bantuan modal melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Sumsel Babel (BSB). Dari sanalah sedikit demi sedikit usaha yang ditekuninya terus berkembang.
"Kalau sekarang ini saya masuk tahun keempat menjadi nasabah KUR dari Bank Sumsel Babel," kata Ali Zainal, Kamis, 29 Februari 2024.
Modal yang didapat itu, lalu digunakannya untuk mengembangkan produk lempok durian yang diberi nama "Ali Zainal" tersebut. Seperti menambah modal bahan baku durian, alat-alat produksi, tenaga kerja, hingga pengemasan atau packaging.
Menurut Ali, menjadi nasabah KUR BSB merupakan sebuah keputusan tepat yang telah diambilnya. Sebab, memberikan pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif, akses yang lebih mudah, serta memberikan pendampingan dalam pengelolaan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
"Menjadi nasabah KUR ini saya tidak hanya dibantu modal. Tapi juga diberikan pelatihan mengenai cara mengembangkan usaha," katanya.
Produk olahan lempok durian Ali Zainal. (ist)
"Seperti manajemen bisnis, packaging yang menarik, sampai dengan memperluas pemasaran produk," lanjut Ali.
Saat ini, dengan 10 pekerja yang merupakan keluarga serta tetangga sekitar tempat tinggalnya Ali Zainal mampu memproduksi sekitar 1 ton buah durian setiap hari. Produknya pun sudah beredar luas di pasaran.
Tak hanya menjadi ciri khas buah tangan dari Empat Lawang, lempok durian Ali Zainal juga sudah memiliki pelanggan ke sejumlah daerah. Seperti; Lahat, Muara Enim, Lubuklinggau, Palembang, Jakarta, Depok, Cikarang, hingga ke luar negeri yakni Singapura.
Dari hasil jerih payah itu juga, Ali Zainal kini bisa mulai menikmati hasilnya meski belum terlalu besar.
ADVERTISEMENT
"Pesan saya kepada para pelaku usaha UMKM agar jangan pantang menyerah. Selagi bisa berusaha maka gapailah cita-cita," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Bank Sumsel Babel (BSB),
Achmad Syamsudin, menyatakan bahwa bank ini memiliki komitmen untuk menjalin kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan organisasi terkait UMKM.
Kolaborasi ini memungkinkan bank untuk memberikan solusi keuangan yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan UMKM. Dengan membantu UMKM dalam memasarkan produk mereka dan memberikan akses ke pasar yang lebih luas.
"Bank Sumsel Babel memiliki komitmen kuat untuk terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Sumsel dan Babel. Melalui program-program unggulan dan kolaborasi yang strategis, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
ADVERTISEMENT