Konten Media Partner

Bersama Wamen Veronica Tan, Dirut PNM Sepakat Perkuat Pemberdayaan Perempuan

30 April 2025 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamen PPPA, Veronica Tan, dalam kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar oleh PNM. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Wamen PPPA, Veronica Tan, dalam kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar oleh PNM. (ist)
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaan kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas usaha yang digelar oleh PNM, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, menegaskan pentingnya kesetaraan perempuan dalam keluarga.
ADVERTISEMENT
Perjuangan kesetaraan dimulai dari level keluarga yang sebelumnya melihat perempuan sebagai tulang rusuk kini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
Perempuan yang berdaya dan memiliki kemampuan finansial kuat tidak akan menyaingi pria, tetapi bersama-sama membangun kesejahteraan keluarga.
Sambutan yang disampaikan di depan 800 pengusaha UMKM di Cilacap yang tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar mendapat respons sepakat dari para peserta.
Komitmen untuk menjadikan perempuan sebagai sosok yang berdaya dan mandiri sejalan dengan pemberian 3 modal yang diberikan oleh PNM, yaitu; modal finansial, intelektual, dan sosial.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan bahwa pendampingan usaha dan pemberdayaan perempuan akan terus diperkuat yang dapat menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas.
“Ketika perempuan diberdayakan, dampaknya tidak hanya pada ekonomi rumah tangga, tapi juga pada kualitas pengasuhan, pendidikan anak, dan stabilitas sosial. Apa yang disampaikan Ibu Veronica Tan sangat kami amini, kekuatan perempuan adalah kekuatan besar bagi bangsa,” tegas Arief.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Cilacap, Amy Amalia Fatma Surya, juga menaruh harapan besar pada kolaborasi ini. Ia menyebut program pemberdayaan ekonomi perempuan dapat menjadi solusi untuk menekan angka kekerasan dan perceraian di wilayahnya yang sebagian besar dipicu oleh masalah finansial.