Bisnis Pempek Sayur Organik Sambil Berkebun Hidroponik

Konten Media Partner
23 Juli 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pempek sayur organik buatan ibu Rahmawati. Foto: Pertamina Sumbagsel
zoom-in-whitePerbesar
Pempek sayur organik buatan ibu Rahmawati. Foto: Pertamina Sumbagsel
ADVERTISEMENT
Inovasi kuliner pempek terus berkembang, salah satunya pempek sayur organik yang dibuat oleh Rahmawati dan kelompok hidroponik Mariana, Sumatera Selatan (Sumsel). Pempek ini dapat dikonsumsi semua kalangan termasuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Rahmawati bilang, inovasi itu sengaja dibuat agar usaha tanaman sayur hidroponik yang ada di pekarangan rumah dapat seiring berjalan. “Ide ini muncul begitu saja, karena bahan bakunya menggunakan sayuran organik,” katanya.
Pempek ini juga bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang tidak suka sayuran. Sehingga bisa makan pempek dengan bahan baku sayuran yang sehat.
“Minat pempek ini cukup baik, namun yang terpenting sambil budidaya hidroponik bisa berjualan pempek, dua-duanya bisa jalan,” katanya.
Perkebunan hidroponik di pekarangan rumah Rahmawati. Foto: Pertamina Sumbagsel
Selain produk pempek, Rahmawati kelompok juga mengembangkan biskuit sayuran dan keripik sayuran. “Tentunya perempuan dalam hal ini bisa membantu kebutuhan perekonomian rumah tangga,” katanya.
Sebelum berinovasi, Rahmawati ini pernah menjadi bagian dari pekerja Kelurahan Mariana dan aktif dalam kegiatan ibu-ibu di Kelurahan Mariana,saat itu bertepatan dengan pandemi COVID-19, dan banyak UMKM yang tutup.
ADVERTISEMENT
Banyaknya masyarakat yang hilang pekerjaan terutama kaum wanita yang membuat banyaknya ibu-ibu sekitar yang tidak produktif. Rahmawati juga mengajak para ibu-ibu lainnya untuk bangkit dan membantu perekonomian rumah tangga dengan membentuk kelompok.
Berangkat dari keprihatinan itulah, muncul inisiatif untuk mengubah lahan menjadi produktif bersama kelompok Hidroponik Mariana lalu mengolah sayuran ini agar lebih bernilai dan disukai masyarakat.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga regional Sumbagsel melalui Pertamina Integrated Terminal Palembang memberikan bantuan berupa instalasi hidroponik, pelatihan budidaya hidroponik dan sarana prasarana produk olahan sayuran hidroponik dengan total sebesar Rp 50 juta.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengatakan awal mulanya usaha itu adalah dari kelompok hidroponik, sebagai penjual sayuran dan pedagang pempek.
ADVERTISEMENT
Pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan dan mengikutsertakan UMKM dalam pameran-pameran dengan harapan usaha kelompok dapat berkembang, mandiri dan dikenal masyarakat luas.