Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
BMKG: 10 Daerah di Sumsel Terancam Kekeringan
4 Juni 2023 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BMKG Sumatera Selatan (Sumsel) memperkirakan 10 daerah di Sumsel akan mengalami kekeringan di antaranya Musi Banyuasin, Banyuasin, Palembang, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Lubuk Linggau.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan daerah lain masih diguyur hujan dalam curah yang rendah. Beberapa wilayah tersebut, antara lain, Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Komering Ulu Selatan," kata Kepala BMKG Sumsel, Wandayantolis, Minggu (4/6).
Wandayantolis menyebutkan diperkirakan tahun ini kekeringan akan mengalami lebih kering ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Awal musim kemarau diprediksi berlangsung pada Mei hingga Juni 2023. Curah hujan masih terjadi secara sporadis dengan tren menurun, sebagaimana pola menuju puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2023.
"Sampai pertengahan Mei 2023, tren curah hujan terlihat menurun meski masih terdapat 1 hari hujan tidak merata di antara 2-3 hari tanpa hujan," kata dia.
Suhu udara yang tinggi secara umum merupakan pola normal. Puncak suhu pertama terjadi sekitar Mei 2023, berkaitan dengan pelepasan energi panas dari laut dan daratan setelah gerak semu tahunan matahari melewati Sumsel ke bumi bagian utara.
ADVERTISEMENT
"Terdapat beberapa kali suhu maksimum mencapai batas ekstrem. Didorong juga oleh suhu muka laut yang masih tinggi, dan memang ada indikasi perubahan iklim," jelasnya.
Wandayantolis menambahkan, hujan deras yang datang secara tiba-tiba merupakan kondisi umum saat transisi hasil interaksi sistem konvektif, berupa adanya pemanasan pada siang hari dengan kelembapan yang tinggi.
Interaksi sistem konvektif itu mendorong terbentuknya awan-awan konvektif yang menjulang tinggi seperti kumulonimbus. Hujan yang terjadi cukup deras namun dengan durasi singkat.
"Kondisi curah hujan saat kemarau cenderung sama dengan biasanya. Kondisi 2023 diperkirakan akan sama dengan keadaan pada 2018," ungkapnya.
Faktor utama pengendali iklim yaitu ENSO berada dalam periode netral, bukan La Nina dan bukan El Nino. Prediksi BMKG juga terdapat potensi El Nino secara global setelah Juni 2023.
ADVERTISEMENT
"Dengan ENSO netral, maka kondisi cuaca dan iklim akan dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih dominan, seperti suhu permukaan laut dan arah angin monsun," tutupnya.