Konten Media Partner

BPDPKS Abadikan Momen Keberhasilan Replanting Sawit di Muba

5 Juni 2021 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin ikut berperan dalam film dokumenter. (Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin ikut berperan dalam film dokumenter. (Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bupati Musi Banyuasin (Muba), Dodi Reza Alex Noerdin ikut berperan dalam film dokumenter bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang keberhasilan realisasi hulu-hilir sawit rakyat. Dodi Reza ikut menjalani syuting film dokumenter replanting yang berlokasi di tengah kebun kelapa sawit milik rakyat, di di KUD Mukti Jaya Desa Panca Tunggal, Muba.
ADVERTISEMENT
"Kami bersyukur bahwa program nyata kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit sudah berhasil dengan kualitas yang bagus,” katanya, Sabtu (5/6).
Dodi bilang, program replanting atau peremajaan sawit rakyat pertama di Indonesia ada di Muba dan dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia tahun 2017. Kini petani sawit akan didorong untuk dibangunkan pabrik sendiri.
"Kita ingin mewujudkan petani sawit yang mandiri yang bisa menghasilkan berbagai macam produk seperti CPO, minyak goreng di pabrik milik sendiri,” katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Resiko BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim mengaku bangga program ini berhasil dan panennya sangat memuaskan lebih dari 25 ton per hektar.
ADVERTISEMENT
“Program ini berjalan cukup baik dengan sinergi dari bawah, kepala desa, Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat dan ini akan menjadi trigger pemerintah untuk menjadikan Muba ini sebagai contoh bagi daerah lainnya," kata Zaid.
Ketua KUD Mukti Jaya, Bambang Gianto, mengatakan sawit yang ditanam dari bibit unggul bantuan pemerintah sudah bisa panen pada usia 28 bulan di tepatnya di Bulan Mei 2020. Kemudian dari panen sampai Mei 2021 lalu, nilai panen mencapai Rp 12 miliar,
"Untuk biaya panen, angkut dan operasional sekitar Rp 2 miliar jadi semuanya kita saving kurang lebih Rp 8 miliar dari 2.000 hektar yang menghasilkan 6.800 ton TBS. Petani sangat senang dan bahagia karena pada usia dini sawit sudah bisa dipanen,” katanya. (eno)
ADVERTISEMENT