Konten Media Partner

Bunga Pinjaman Diduga Jadi Penyebab Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang

27 Juni 2024 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jasad pegawai koperasi Palembang yang dicor di ruko di evakuasi, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Jasad pegawai koperasi Palembang yang dicor di ruko di evakuasi, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono,menyampaikan dugaan pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Anton Eka Saputra (25 tahun) oleh pemilik Distro 'Anti Mahal' bernama Antoni. Harryo menyebutkan dugaan motif sementara yang dilakukan Antoni terhadap korban karena bunga pinjaman sangat tinggi menjadi latar belakang pembunuhan. "Untuk sementara motifnya karena bunga yang sangat tinggi dalam peminjaman menjadi latar belakang peristiwa ini," kata dia, Kamis 27 Juni 2024. Dengan bungan pinjaman yang sangat tinggi membuat Antoni bersama adik iparnya bernama Kalf melakukan pembunuhan. Kedua pelaku mengajak tersangka Pongky untuk melakukan eksekusi. Selain itu, pelaku Antoni awalnya ingin melakukan peminjaman kembali namun keduanya berdebat lantaran bunga pinjaman yang ditawarkan terlalu tinggi. Hal itu membuat para pelaku melancarkan aksinya menyerang korban secara bersamaan. "Antoni dan korban sempat berdebat masalah bunga yabg terlalu tinggi itu," jelas dia. Ketika itu korban yang tak curiga dengan kedua pelaku tak sadar jika salah seorang pelaku akan menyerangnya secara mendadak. Hal ini menjadi awal petaka dalam kasus tersebut. "Pelaku Kalf memukul dari belakang menggunakan kunci pas. Laku ketiga pekaku melakukan penyerangan secara bersama hingga menyebabkan kematian," jelas dia. Menurut Harryo, usai melakukan pembunuhan jasad korban dibawa para pelaku kebagian belakang ruko. Korban lalu dikubur dan dicor untuk menyamarkan pembunuhan. Usai membunuh itu, para pelaku pun melarikan diri. Tersangka Pongky berhasil ditangkap aparat di Batam, Kepulauan Riau. "Untuk sementara yang kami tangkap baru satu orang. Dua orang lagi dalam pengejaran," tutup dia.
ADVERTISEMENT