Konten Media Partner

Cara Herman Deru Atasi Narkoba di Sumsel: Perbanyak Rumah Tahfidz

29 Oktober 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cagub Sumsel Herman Deru saat di debat pertama Pilgub Sumsel 2024, Foto: Abdullah Toriq/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Cagub Sumsel Herman Deru saat di debat pertama Pilgub Sumsel 2024, Foto: Abdullah Toriq/Urban Id
ADVERTISEMENT
Sumsel yang memiliki posisi strategis sebagai jalur perlintasan antara wilayah utara dan selatan Pulau Sumatera, kini menjadi salah satu daerah dengan peredaran narkoba tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Sumsel menempati peringkat kedua secara nasional dalam kasus penyalahgunaan narkotika. Untuk mengatasi masalah ini, Calon Gubernur (Cagub) Sumsel, Herman Deru, mengusulkan pendekatan pembenahan akhlak sebagai upaya pencegahan pemakaian narkoba. "Salah satu alasan kami membangun rumah tahfidz secara masif, satu desa satu rumah tahfidz, adalah karena kita percaya akhlak yang baik adalah benteng utama untuk mencegah peredaran narkoba," ujar Herman Deru pada Senin (28/10/2024). Deru menjelaskan di Sumsel kini terdapat lebih banyak rumah tahfidz dari pada jumlah desa yang ada, dengan tujuan membekali generasi muda dengan nilai-nilai agama dan akhlak sebagai pelindung dari ancaman narkotika. "Saya juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya pencegahan ini, " kata dia. Namun, ia juga menyoroti perlunya pengawasan ketat di titik-titik masuk Sumsel, seperti pelabuhan, perbatasan darat, dan jalur sungai, bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Sumsel, sebagai wilayah transit antara Sumatra dan Jawa, kerap menjadi jalur peredaran narkotika antar provinsi. “Sebagai daerah perlintasan, Sumsel memiliki potensi tinggi untuk peredaran narkotika. Karenanya, kerja komprehensif perlu dilakukan dengan pengawasan ketat di setiap pintu masuk untuk mengantisipasi penyebarannya,” kata dia.
ADVERTISEMENT