Konten Media Partner

Cegah Karhutla, Operasional TMC di Sumsel Diperpanjang

23 Juni 2023 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB RI Suharyanto, Foto : Humas Pemprov Sumsel
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB RI Suharyanto, Foto : Humas Pemprov Sumsel
ADVERTISEMENT
BNPB RI menambah waktu operasional Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel meminta waktu TMC untuk dapat ditambah. Dengan adanya permintaan itu BNPB RI pun menambah waktu TMC hingga tidak dapat dilakukan lagi.
"Dengan TMC yang dilakukan diharapkan dapat membantu mengisi embung-embung air atau tempat penampungan air, sehingga para pasukan darat dapat dengan mudah memadamkan api, " kata Kepala BNPB RI Suharyanto, Jumat (23/6).
Selain itu, BNPB RI juga telah menyediakan 6 helikopter water bombing dan dua pesawat patroli untuk operasi udara sebagai pendukung pencegahan Karhutla di Sumsel.
“Kebutuhan alat untuk darat ini secara terbatas juga sudah kami bantu, nanti secara berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” kata dia.
Sesuai instruksi Presiden Jokowi bahwa anggaran yang digelontorkan untuk penanganan Karhutla tidak ada patokan, karena mengingat kondisi di lapangan tidak dapat diprediksi.
ADVERTISEMENT
“Tetap ada (dana bencana) tapi tidak bisa dipatok. Tapi tentunya, harus efisien dan efektif,” kata dia.
Berdasarkan data BNPB RI, saat ini titik panas di wilayah Sumsel telah berjumlah 793 atau relatif sama dengan lima provinsi prioritas lainnya yakni Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Tak hanya itu, dari data tersebut ada dua kabupaten di Sumsel sudah memiliki jumlah titik panas lebih dari 100 di antaranya Kabupaten Musi Banyuasin dan Musi Rawas Utara.
"Kami mencatat sudah ada 159 kali kejadian kebakaran sepanjang tahun 2023. Artinya tidak bisa dihindari tetapi yang penting kita bisa memadamkan,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku TMC sudah dilakukan sebelumnya, juga mendapatkan respons positif dari para petani lantaran dinilai membantu menyuburkan tanah pertanian.
ADVERTISEMENT
“Dengan indikasi hotspot kita yang sudah sekitar 700, diharapkan dapat ditangani sesegera mungkin sehingga tidak berkembang menjadi titik api (fire spot),” kata dia.
Deru juga mengatakan, hampir semua daerah di Sumsel telah memiliki Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk membantu monitoring bukan hanya yang kasat mata tetapi juga yang terhirup oleh masyarakat.
"Semua di daerah di Sumsel sudah memiliki ISPU untuk membantu monitor karhutla, " kata dia.