Cegah Pelecehan, Dosen dan Mahasiswi UNSRI Dilarang Konsultasi Berduaan

Konten Media Partner
15 Desember 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UNSRI, Anis Saggaf. (foto: Abdul Toriq)
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UNSRI, Anis Saggaf. (foto: Abdul Toriq)
ADVERTISEMENT
Rektorat Universitas Sriwijaya (UNSRI), mengeluarkan sejumlah kebijakan baru di kampus pasca-terjadinya kasus pelecehan seksual oleh dosen kepada mahasiswi.
ADVERTISEMENT
Rektor UNSRI, Anis Saggaf, mengatakan sudah membentuk satgas yang bertugas mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus.
Salah satu tugas satgas ini, yakni melakukan sosialisasi ke seluruh warga kampus agar mulai saat ini saat berkomunikasi baik melalui IT maupun bertemu langsung masing-masing harus menjaga marwah.
"Konsultasi antara mahasiswa dan dosen tidak boleh berduaan. Mahasiswa boleh membawa teman atau bahkan orang tua, " kata Anis, Rabu (15/12).
Kemudian, konsultasi juga tidak boleh dilakukan di ruangan tertutup. Hal itu tidak lain untuk mencegah terjadinya fitnah di kemudian hari.
"Kami juga akan memasang CCTV di seluruh ruangan konsultasi. Setiap konsultasi juga harus di kampus atau secara online," katanya.
Selanjutnya, menempatkan sejumlah pamflet di sudut kampus, sehingga bagi mereka yang melihat atau mengetahui indikasi pelecehan agar tidak diam.
ADVERTISEMENT
"Segera melapor disiapkan di seluruh prodi. Memang tidak perlu posko khusus, yang penting program jalan, " katanya.