Cegah Penyebaran Corona, Mendagri Imbau Warga Sumsel Tunda Pesta Pernikahan

Konten Media Partner
21 Maret 2020 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat akan rapat kesiapsiagaan penanganan virus corona bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru, di Griya Agung Palembang, Sabtu (21/3). Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat akan rapat kesiapsiagaan penanganan virus corona bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru, di Griya Agung Palembang, Sabtu (21/3). Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengimbau agar tidak melakukan aktivitas pengumpulan massa dalam satu tempat. Sebab dapat berpotensi menjadi tempat penyebaran virus corona. Salah satunya seperti pesta pernikahan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Tito saat rapat kesiapsiagaan penanganan virus corona bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru, di Griya Agung Palembang, Sabtu (21/3).
"Kerumunan massa, seperti acara pesta pernikahan, wisata, olahraga, seni, dan keagamaan lebih baik tidak dilaksanakan sementara waktu, karena virus justru dapat menular dengan cepat," katanya.
Tito bilang, kerumunan masa tersebut secara langsung dapat menjadi sarana penyebaran virus. Apalagi jika ada satu orang yang positif tertular corona maka akan menulari orang di sekitarnya. Baik itu dengan atau tanpa sentuhan fisik.
"Saya juga minta kepala daerah masing-masing untuk mengeluarkan aturan yang mengatur tentang tidak bolehnya ada kerumunan massa sementara waktu," katanya.
Dia menjelaskan, perkumpulan orang atau massa tanpa mekanisme social distancing harus dihindari sedini mungkin. Seperti yang terjadi pada acara keagamaan di Korea Selatan, membuktikan adanya sebaran virus corona yang tinggi di sebuah gereja usai jemaah di dalamnya terkena virus.
ADVERTISEMENT
"Kita melakukan mekanisme perlindungan masyarakat, jangan sampai terjadi penyebaran virus secara cepat di suatu lokasi," katanya.
Selain itu, kata Tito, Pemda juga diminta agar aktif mengedukasi mengenai virus corona ke masyarakat. Khususnya mereka yang tinggal di pedesaan agar dapat lebih menerapkan pola hidup sehat.
"Edukasinya bisa dengan media sosial maupun menggerakkan TNI dan Polri, dinas agama, pemerintah daerah turun ke masyarakat," katanya.
Tekait kebijakan ASN untuk work from home (WFH), menurut Toto, dikembalikan kepada pemerintah daerah masing-masing. Tapi yang harus ditekankan adalah kebijakan itu bukan justru dapat dipergunakan untuk liburan.
"Tetap bekerja, tapi dari rumah. Tidak ada dinas luar kota maupun jalan-jalan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan, dalam menghadapi masalah wabah corona, Pemprov Sumsel sudah membentuk satgas pencegahan dan penanggulangan Corona. Selain itu, juga telah disiapkan menyiapkan anggaran jika suatu-waktu terjadi kondisi yang tidak terduga.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak melimitkan berapa anggaran yang akan dikucurkan tetapi, kalau dibutuhkan kita bisa mencairkan dari alokasi dana APBD," katanya. (eno)