news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dinas PPPA Sumsel Dampingi Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Seksual

Konten Media Partner
2 Desember 2021 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual. (foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual. (foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel memberikan pendampingan kepada mahasiswi Unsri yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum pengajar.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas PPPA Sumel, Henny Yuliati, mengatakan telah mendapingi korban beserta keluarga, dan BEM Unsri, saat membuat laporan kasus dugaan pelecehan seksual ke Polda Sumsel.
"Pada 29 November 2021 kemarin, kami mendampingi korban membuat laporan resmi ke polisi," katanya, Kamis (2/12).
Henny bilang, pendampingan itu merupakan bentuk tugas dan kewenangan DPPPA Sumsel. Bahkan jika nantinya korban membutuhkan psikolog, DPPPA akan melakukan assesment terhadap korban.
"Kami juga telah menyiapkan psikolog untuk memulihkan kondisi psikis korban yang trauma atas peristiwa itu," katanya.
Di sisi lain, DPPPA Sumsel juga meminta rektorat Unsri dapat memberikan tindakan tergas terhadap oknum-oknum yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut. Apalagi peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus.
“Harus ada perhatian serius, sehingga tidak berdampak pada mahasiswi lain,” katanya.
Ratu Tenny Leriva. (foto: Ary Priyanto/Urban Id)
Sementara itu, anak Gubernur Sumsel yang juga mahasiwi Unsri, Ratu Tenny Leriva, mengaku prihatin atas dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiwi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita prihatin, apalagi sama-sama mahasiswa yang sedang berjuang di skripsi," katanya.
Menurutnya, edukasi mengenai consent dan pelecehan seksual harus semakin disuarakan. Sebab tindakan sekecil apapun yang tidak menyenangkan dapat dianggap pelecehan ketika orang yang mengalaminya tidak berkenan.
"Semoga kedepannya edukasi terkait itu bisa lebih banyak karena sampai sekarang banyak korban tidak berani mengungkapkan permasalahan dan maraknya victim blaming," katanya.
Levira yang juga Duta Literasi Sumsel ini berharap para korban dapat segera mendapatkan keadialn yang sesuai dari instansi univesitas hingga penegakan hukum.
"Saya doakan korban segera mendapatkan keadilan dan prosesnya lancar," katanya. (aab)