Konten Media Partner

DKPP Catat 607 Kasus Rabies di Sumsel di 2024

12 September 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel mencatat kasus rabies sepanjang Januari-Mei 2024 menyentuh angka 607 kasus. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi menyebutkan dari data tersebut juga ada 6 yang meninggal. Angka kematian akibat rabies (Lyssavirus) itu melonjak signifikan dibandingkan 4 tahun sebelumnya. "Dari data kasus rabies Sumsel, angka kematian imbas penyakit itu terjadi pada 2021 dimana ada 2 orang meninggal dan 2023 sebanyak 4 orang meninggal. Sedangkan 2020 dan 2022 nol kematian,"kata dia, Kamis 12 September 2024. Sedangkan di 2020 kasus gigitan hewan rabies sebanyak 181 kasus, 2021 ada 176 kasus, 2022 ada 441 kasus dan 2023 ada 755 kasus. Sedangkan sepanjang 5 bulan tahun ini 607 kasus. Menurut Ruzuan naiknya angka kasus rabies karena kebiasaan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan untuk berbagai kegiatan dan tidak dilakukan vaksinasi. "Angka kasus rabies di Sumsel memang fluktuatif. Kebiasaan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan untuk berbagai kegiatan ternyata banyak tak disadari jika hewan itu bisa menjadi sumber penularan rabies jika tak divaksinasi," kata dia. Berdasarkan data tersebut dari angka 6 kematian itu, terbanyak terjadi di Empat Lawang dan Muara Enim masing-masing 2 kematian. Sisanya di Lahat dan OKI masing-masing 1 kematian. Sementara dari 607 kasus itu, terbanyak terjadi di Muba 183 kasus, Lahat 130 kasus, Lubuklinggau 90 kasus, Prabumulih 87 kasus, OKU 53 kasus, Pagar Alam 42 kasus, Muara Enim 5 kasus, OKU Selatan masing-masing 4 kasus, Mura 2 kasus dan OKI 1 kasus. Sedangkan berdasarkan populasi hewan penular rabies (HPR) di Sumsel, pihaknya mendata ada sebanyak 194.220 hewan. HPR itu di antaranya anjing, kucing, monyet dan lainnya. "Jumlah HPR di Sumsel pada periode Januari-Mei mencapai 194.220 hewan. Terbanyak di Lahat 30 ribuan, OKU Selatan dan Banyuasin 20 ribuan," ungkapnya. Berikut rincian sebaran HPR di Sumsel: 1. Lahat: 30.778 hewan 2. OKU Selatan: 24.810 hewan 3. Banyuasin: 22.125 hewan 4. OKI: 19.969 hewan 5. OKU Timur: 19.382 hewan 6. Ogan Ilir: 15.144 hewan 7. Muba: 14.255 hewan 8. Muara Enim: 13.927 hewan 9. Pagar Alam: 11.078 hewan 10. Mura: 6.617 hewan 11. OKU: 5.965 hewa 12. Lubuklinggau: 4.493 hewan 13. Prabumulih: 2.235 hewan 14. PALI : 1.686 hewan 15. Empat Lawang: 1.304 hewan 16. Palembang: 336 hewan 17. Muratara: 116 hewan
ADVERTISEMENT