Konten Media Partner

Eksis di Tengah Pandemi, Pindang Umak Ungkap Kiat Sukses di Palembang

5 Oktober 2020 19:40 WIB
clock
Diperbarui 27 Februari 2021 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja di Pondok Pindang Umak, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, menggunakan masker dan face shield saat melakukan proses memasak. (Foto. Reno Saputra / Urban Id)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di Pondok Pindang Umak, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, menggunakan masker dan face shield saat melakukan proses memasak. (Foto. Reno Saputra / Urban Id)
ADVERTISEMENT
Penyuka kuliner khas Sumatera Selatan (Sumsel) tentunya tidak asing lagi dengan menu olahan pindang. Ada beragam jenis olahan pindang yang menjadi favorit, salah satunya adalah pindang khas Komering.
ADVERTISEMENT
Komering merupakan salah satu suku atau wilayah di Sumsel yang berada di sepanjang aliran Sungai Komering. Ada banyak jenis kuliner khas yang diminati di daerah ini, salah satunya adalah menu olahan pindang.
Veranika (41 tahun) pemilik Pondok Pindang Umak di Demang Lebar Daun mengatakan, olahan pidang pada dasarnya di setiap wilayah hampir sama, namun yang membedakan hanyalah selera rasa.
"Seperti rumah makan pindang pada umumnya, Pindang Umak menyediakan menu pindang khas Komering seperti pindang patin, pindang gabus, pindang baung, pindang udang, pindang ikan salai, dan banyak lagi," kata Veranika, di jumpai di kedai miliknya, Senin (5/10).
Ciri khas menu Pindang Komering menurut Vera, terletak pada penggunaan ikan air tawar dan rempah-rempah yang digunakan. Namun belakang, sudah mulai banyak variasi olahan campuran, seperti pindang tulang iga sapi, pindang ayam kampung dan sejeninya.
ADVERTISEMENT
"Di Pondok Pindang Umak ini kami juga menyediakan banyak jenis menu olahan pindang, bahkan ada juga pindang burung dan pindang telur ikan gabus. Hanya saja, kuah pindangnya benar-benar khas Komering," jelas Vera.
Salah satu menu pindang yang ada di Pondok Pindang Umak cabang Demang Lebar Daun. (Foto. Reno Saputra / Urban Id)
Menurut catatan Gojek, Pondok Pindang Umak merupakan salah satu kedai khas Sumatera Selatan yang menu pindangnya paling sering dipesan via GoFood. Lalu, bagimana kipranya usahanya hingga bisa seperti saat ini?.
Pindang Umak dijelaskan Vera, sudah ada sejak 1996 silam. Saat itu kedai dibuka di bilangan Jalan Lintas Timur, tepatnya di dekat stasiun pemberhentian bus antar provinsi, di Sumsel.
Kedai saat itu ramai dikunjungan pelanggan, terutama jam makan siang. Satu per satu bus berhenti dan penumpang ramai menikmati menu pindang khas Komering di sini.
ADVERTISEMENT
"Penumpang yang makan di sini tidak hanya warga Sumsel, namun juga dari daerah lain. Bahkan yang belum pernah mencoba menu pindang saja, ketika makan di sini, banyak yang kembali lagi," jelas Vera.
Selang beberapa tahun, minat naik bus mulai berkurang. Saat bandara mulai dibangun, sebagian penumpang bus sudah mulai beralih naik pesawat. Bahkan bus-bus yang eksis saat itu, perlahan mulai hilang.
“Sebenarnya Umak (ibu dalam bahasa Komering) kami sangat yakin menu pindang Komering ini banyak disukai, maka dibuka kembali di Palembang tahun 2015 yaitu di KM 10,” kata Vera.
Vera bercerita, memang saat itu tidak langsung disukai oleh pasar di Palembang. Ada proses dan upaya keras yang dilakukan sehingga bisa membuka dua cabang seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Konsumen di Palembang umumnya menikmati menu kuliner apalagi itu menu khas, akan mencoba dulu. Jika memang benar-benar enak atau sesuai selera, baru akan menyukai, setelah itu menjadi pelanggan.
"Waktu baru buka kedai sangat sedikit sekali, bahkan pernah rugi. Butuh waktu sekitar delapan bulan hingga satu tahun agar Pindang Umak mulai dikenal dan mulai ramai dikunjungi," katanya.
Pindang Umak menurut Vera, selalu menjaga kualitas rasa, seperti dengan tetap menggunakan rempah-rempah dan bahan baku olahan yang segar. Jika pun saat itu harganya naik, tetap berupaya semaksimal mungkin menjaga kualitas cita rasa.
Vera membeberkan, upaya promosi melalui media sosial menjadi upaya yang cukup efektif untuk memperkenalkan Pindang Umak. Penyuka kuliner makin penasaran saat gerai makin ramai didatangi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Tahun 2019, Pindang Umak kemudian membuka cabang ke dua yakni di Demang Labar Daun. Inovasi dilakukan dengan mencoba beberapa resep yang disesuikan dengan selera, dengan catatan ciri khas Komering tetap harus dijaga.
"Awalnya media sosial sangat membantu upaya promosi, namun saat ini aplikasi menjadi pemecah persoalan. Terutama, bagi yang tidak sempat datang ke kedai," kata Vera.
Vera menyebutkan, menu pindang yang ditawarkan mulai dari harga Rp 15 ribu hingga ada yang Rp 50 ribu tergantung jenis olahan pindang. Selain pindang, ada juga menu yang familiar dengan olahan pindang yakni pepes tempoyak dan bekasam.
Lalapan dan menu pendamping Pindang Umak. (Foto. Reno Saputra / Urban Id)
Pandemi COVID-19 seperti saat ini, Vera mengaku cukup prihatin. Tidak hanya dari sisi kesehatan saja, namun juga dunia usaha yang saat ini banyak sekali terpuruk karena keadaan. Pasar online saat ini tidak hanya sebatas pelengkap, namun juga telah menjadi kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Pindang Umak sangat beruntung awal buka di Demang Lebar Daun sudah bisa langsung kerja sama menjadi mitra GoFood. Saat Pembatasan Sosial Bersekala Besar, diperkirakan 80 persen pasar itu beralih ke aplikasi, sisanya melalui kurir khusus.
“Saat PSBB Palembang, gerai tak boleh buka. Aplikasi sangat membantu secara signifikan. Allhamdulilah, masih bisa berjualan saat itu. Tidak bisa dibayangkan jika tetap degan cara konvesional,” kata Vera.
Meski tetap berjualan di tengah Pandemi COVID-19, Vera mengakui baik pembeli maupun karyawan harus mengutamakan protokol kesehatan. Fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer disiapkan di pintu masuk hingga ke area kasir. Pengunjung juga sangat dianjurkan menjaga jarak aman.
“Untuk memastikan kenyamanan dan mengurangi resiko COVID-19, sebagian besar karyawan kami disediakan tempat tinggal sementara atau mes. Karyawan saat ini sudah semakin mengerti tetang kebersihan bahkan tidak keluar jika memang tidak perlu,” kata Vera.
ADVERTISEMENT
Vera mengimbau pelanggan tidak perlu khawatir selagi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jika memang tidak bisa makan di tempat, dianjurkan untuk memesan menggunakan aplikasi seperti GoFood.
Vice President Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say mengatakan Gojek saat ini memperkenalkan inisiatif Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan atau J3K untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pelanggan di tengah pandemi global COVID-19.
Inisiatif J3K ini juga merupakan upaya Gojek dalam memastikan seluruh ekosistem termasuk mitra dan pelanggan dapat tetap beraktivitas dan menjalani keseharian dengan produktif.
Selain itu, pihaknya saat ini sangat menjaga kenyamanan pelanggan dengan menerapkan protokol kesehatan driver, hingga melakukan serangkaian upaya mengurangi dampak penyebaran COVID-19, salah satunya memberi segel pada paket GoFood.
ADVERTISEMENT
"Di Palembang saat ini ada 5 tempat check point para driver, di sini secara lengkap protokol kesehatan dijalankan termasuk pengecekan suhu tubuh hingga penyemprotan disinfektan kendaraan," katanya.
Pihaknya berharap agar pelanggan tidak segan-segan untuk menggunakan aplikasi Gojek, banyak hal yang kini terus dilakukan guna memberi rasa aman dan nyaman para pelanggan. (eno)