Elektabilitas Ratu Dewa Tertinggi Sebagai Calon Wali Kota Palembang

Konten Media Partner
6 Maret 2024 12:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. (ist)
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa lembaga survei mempublikasikan temuan survei yang mengunggulkan Ratu Dewa dalam dukungan (elektabilitas) calon-calon wali kota Palembang sebelumnya. Kali ini Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) mempublikasikan temuan hasil survei terbarunya.
ADVERTISEMENT
Elektabilitas Ratu Dewa yang merupakan penjabat (PJ) Wali Kota Palembang bertengger di urutan pertama dan unggul signifikan dari semua kompetitor calon wali Kota Palembang.
Naiknya elektabilitas pria yang lebih sering terjun langsung menemui warga ketimbang di kantor ini merupakan salah satu indikator yang kuat untuk maju dalam kompetisi pilkada serentak yang akan digelar 24 November 2024.
Hal itu diungkapkan Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM,POL di sela-sela paparan survei bertajuk “Peluang Menang Calon-Calon Wali Kota Palembang pada Pilkada Serentak 24 November 2024”, Rabu, 6 Maret 2024.
Mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini mengatakan, elektabilitas Ratu Dewa sudah menyalip para kandidat yang digadang-gadangkan akan maju pada Pilkada wali Kota Palembang. Tak, terkecuali dengan rival utamanya, Fitrianti Agustinda.
ADVERTISEMENT
"Kuatnya tarikan elektoral Ratu Dewa mendominasi mulai dari pertanyaan terbuka (top of mind) sampai dengan uji simulasi beberapa nama calon wali kota," kata Arianto.
Menurutnya, peningkatan elektabilitas Ratu Dewa tidak serta merta muncul begitu saja. Kerja-kerja Ratu Dewa dan jajarannya dalam memimpin gerbong Pemkot Palembang untuk bekerja dan melayani masyarakat serta cepat tanggap dalam permasalahan yang muncul pada akhirnya tercermin dengan angka elektabilitas yang naik signifikan.
Pada spontanitas jawaban pemilih (pertanyaan terbuka), temuan survei Ratu Dewa (35,8%), Fitrianti Agustinda (16,9%), Yudha Pratomo (2,5%), Nasrun Umar (1,4%), Charma Afrianto (1%), M Hidayat (0,5%), Mgs Syaiful Fadli (0,4%), Zaitun Mawardi Yahya (0,1%), Yulian Gunhar (0,1%), massa yang belum menentukan pilihan (41,3%).
Lalu, uji simulasi semi terbuka dengan menyodorkan 21 nama calon wali kota, hasilnya; Ratu Dewa (48,4%), Fitrianti Agustinda (25,3%), Nasrun Umar (2,5%), Yudha Pratomo (2,6%), Akbar Alfaro (2%), Charma Afrianto (1,2%), Ahmad Zulinto (1,1%), Mgs Syaiful Fadli (0,9%), Zaitun Mawardi Yahya (0,7%), M Hidayat (0,6%), Basyarudin Akhmad (0,5%) dan nama calon lainnya masih di bawah 0,5% serta massa yang belum menentukan pilihan 12,7%.
ADVERTISEMENT
"Ada konsistensi elektabilitas Ratu Dewa yang kuat naiknya pada uji simulasi calon. Secara statistik, elektabilitas Ratu Dewa sudah sangat layak maju sebagai calon wali Kota Palembang mendatang,” katanya.
Lebih lanjut lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menambahkan, dari uji simulasi 5 nama calon; Ratu Dewa (52,6%), Fitrianti Agustinda (26,8%), Nasrun Umar (3,4%), Yudha Pratomo (2,6%), Charma Afrianto (1,6%) dan massa yang belum menentukan pilihan (13,0%).
Bahkan uji simulasi tiga nama calon Ratu Dewa (54,1%), Fitrianti Agustinda (27,6%), Nasrun Umar (3,8%) dan massa yang belum menentukan pilihan (14,5%).
Latarbelakang pemilih menjatuhkan pilihannya pada Ratu Dewa ada tiga komponen yaitu yakin bisa membawa perubahan kota Palembang lebih baik, sudah ada bukti hasil kerja nyata, orangnya perhatian pada rakyat dan berpengalaman di pemerintahan. Skors angka tersebut berada di atas 70%.
ADVERTISEMENT
Faktor tingkat kepuasan kinerja Ratu Dewa selama menjabat Pj wali kota juga baik. Responden yang menyatakan sangat puas (8%), puas (74,6%), tidak puas (6%), tidak puas sama sekali (0,9%) dan tidak tahu/tidak jawab (10,5%).
"Yang menarik adalah tingkat kedikenalan (popularitas) dan kedisukaan (akseptabilitas) Ratu Dewa masih belum maksimal," katanya.
Popularitas Ratu Dewa (88%) dan akseptabilitas (98%). Ada korelasi lebih positif antara popularitas dan akseptabilitas dari Ratu Dewa. Artinya ruang gerak Ratu Dewa masih terbuka lebar untuk meningkatkan elektabilitas dengan popularitas yang belum mencapai 90%.
Untuk sebaran partai politik di calon, Ratu Dewa juga unggul signifikan. Pemilih Ratu Dewa berasal dari akar rumput partai Gerindra, PDI-P, PKB, NasDem, Golkar, PAN, Demokrat dan PKS yang angkanya di atas 60%,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Survei LKPI di gelar 26 Februari sampai 5 Maret 2024 dengan melibatkan 1.000 responden (100 kelurahan) yang tersebar secara proporsional di kelurahan Kota Palembang.
Metode penarikan sampel multistage random sampling dengan margin of error +/- 3,1% dan selang kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden dan semua peneliti lapangan mahasiswa.
Sementara itu, menanggapi banyaknya lembaga survei yang mengunggulkan dirinya, Ratu Dewa menjawab terima kasih atas kerja-kerja ilmiah yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei selama ini.
Dirinya masih fokus bekerja dan melayani masyarakat Kota Palembang dan bertekad membawa Kota Palembang lebih baik lagi ke depan.
“Mungkin partai-partai politik sedang melakukan survei penjaringan calon wali kota. Yang pasti perangkat pemerintahan Kota Palembang sampai ke tingkat RT yang saya pimpin sekarang ini siap bekerja dan melayani masyarakat dengan baik, ramah serta gerak cepat," kata Dewa.
ADVERTISEMENT
Tentunya, dukungan dan partisipasi masyarakat serta para pihak terkait akan ia rangkul semua untuk Palembang yang lebih baik. Temuan lembaga survei juga merupakan koreksi untuk berbuat yang lebih baik lagi, terlepas dari Pilkada yang akan digelar.
"Gerbong pemerintahan yang saya pimpin siap bekerja dan melayani masyarakat. Pada saatnya nanti, saya akan bicara terkait hal tersebut dan masyarakat yang akan memutuskan pilihan yang terbaik,” lanjut Presiden PS Palembang ini.