Konten Media Partner

Foto: Budaya Tunggu Tubang, Peninggalan Sejarah Suku Semende di Sumsel

30 April 2023 20:02 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah adat suku semende, Kabupaten Muara Enim Sumsel yang terkenal dengan budaya tunggu tubang, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Rumah adat suku semende, Kabupaten Muara Enim Sumsel yang terkenal dengan budaya tunggu tubang, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id
ADVERTISEMENT
Tunggu Tubang dalam budaya suku Semende di Kabupaten Muara Enim, Sumsel, adalah nama jabatan yang diberikan kepada anak perempuan tertua sebagai pengelola harta pusaka dari orang tuanya. Juga sering disebut badah balek (tempat pulang).
ADVERTISEMENT
Ketika anak perempuan tertua lahir ke dunia, maka secara otomatis ia berstatus sebagai tunggu tubang. Namun haknya baru diserahkan setelah ia menikah.
Anak yang mendapatkan nama jabatan tunggu tubang, harus tinggal di rumah orang tuanya meskipun telah berkeluarga (menikah). Rumah ini merupakan rumah bersama, badah balek setiap keturunan dari keluarga tersebut.(abp)
Hamparan sawah yang diserahkan kepada anak perempuan tertua dalam budaya masyarakat suku semende, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id
Anak- anak suku semende yang terkenal dengan budaya tunggu tubang yang menjadi bukti kekayaan masyarakat Sumsel, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id
Masyarakat suku semende, Kabupaten Muara Enim, Sumsel yang terkenal dengan budaya tunggu tubang dimana seorang anak perempuan tertua diserahkan tanggung jawab menjaga harta waris orang tuanya, Minggu (30/4) Foto:abp/Urban Id
Keseharian masyarakat suku semende, Sumatera Selatan yang terkenal dengan budaya tunggu tubang yang menjadi bukti kekayaan Kabupaten Muara Enim, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id
Wilayah semende yang dikelilingi perbukitan yang terkenal dengan budaya tunggu tubang yang menjadi bukti kekayaan masyarakat Sumatera Selatan, Minggu (30/4) Foto: abp/Urban Id