Konten Media Partner

Foto: Menganyam Rezeki di Kampung Ketupat Palembang

29 Mei 2019 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak di kampung saudagar Yu Cing, salah satu pusat kerajinan ketupat di Palembang, Rabu (29/5). Foto: abp/Urban Id
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak di kampung saudagar Yu Cing, salah satu pusat kerajinan ketupat di Palembang, Rabu (29/5). Foto: abp/Urban Id
ADVERTISEMENT
Sejak puluhan tahun lalu, kawasan Tiga Ulu, tepatnya lorong Saudagar Yu Ching yang berada di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, dikenal sebagai pusat kerajinan daun nipah. Hampir sebagian warga yang tinggal di kawasan ini memanfaatkan daun nipah sebagai mata pencahariannya. Tak terkecuali Hermiwati, perempuan asli Palembang yang sejak 1995 menekuni usaha tersebut.
ADVERTISEMENT
Dibantu anak dan keluarganya, Hermiwati menargetkan bisa membuat 100 ketupat setiap harinya. Ia mendapatkan daun nipah dengan cara membeli lewat seorang agen asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Namun, Hermiwati mengaku penjualan tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Ia menilai faktor cuacalah yang memengaruhi kualitas daun nipah.
"Tahun lalu masih jauh lebih baik. Seratus ketupat dihargai hingga Rp 100 ribu, kalau dibanding sekarang jauh menurun," ujarnya.(abp)
Hampir di setiap sudut dimanfaatkan warga untuk menjemur ketupat. Foto: abp/Urban Id
Jejeran daun nipah sebagai bahan utama pembuatan ketupat lebaran. Foto: abp/Urban Id
Seorang warga kampung yang tengah menganyam daun nipah menjadi ketupat. Foto:abp/Urban Id
Warga yang tengah menjemur ketupat di Kampung Yu Cing. Foto: abp/Urban Id.
Musim hujan memengaruhi penurunan kualitas daun yang membuat omzet pedagang berkurang. Foto: abp/Urban Id