Konten Media Partner

Foto: Sirkus Lumba-lumba di Palembang, Antara Polemik dan Edukasi

7 Desember 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor lumba lumba yang tengah mempertontonkan keahliannya di depan ratusan penonton di sebuah arena sirkus yang digelar sebuah mall Palembang, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
zoom-in-whitePerbesar
Seekor lumba lumba yang tengah mempertontonkan keahliannya di depan ratusan penonton di sebuah arena sirkus yang digelar sebuah mall Palembang, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
ADVERTISEMENT
Praktik sirkus lumba-lumba sudah jamak terjadi di Indonesia sejak lama. Tenda-tenda sirkus ditata menghadap kolam agar pertunjukan lumba-lumba bisa leluasa dilihat para penonton.
ADVERTISEMENT
Pihak penyelenggara berdalih apa yang mereka lakukan adalah bagian dari edukasi dan konservasi. Salah satu contohnya adalah PT Wesut Seguni Indonesia (WSI) yang acap kali mengadakan sirkus lumba-lumba keliling dari satu kota ke kota lain.
PT WSI yang berpusat di Kendal, Jawa Tengah, telah mengantongi izin dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia untuk menjadi lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa khusus mamalia air sejak 2003. Kemudian, pada tahun 2011, PT WSI memperluas izinnya menjadi lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa.
Dalam surat izin tersebut, terlampir hak dan kewajiban PT WSI sebagai pengelola. Salah satu poin penting dalam surat itu adalah larangan memperagakan satwa yang tidak sesuai dengan etika dan kesejahteraan satwa.(abp)
Sebuah keluarga yang tengah menikmati sirkus lumba lumba di Palembang, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
beberapa keluarga yang tengah menunggu arahan untuk berfoto bersama seekor lumba lumba, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
Seorang anak-anak yang tengah memegang balon berbentuk lumba lumba di arena sirkus, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
Seorang anak kecil yang tengah menikmati atraksi lumba lumba di arena sirkus yang di gelar di Palembang, Sabtu (7/12) Foto: ary priyanto
ADVERTISEMENT