Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Foto: Sirkus Lumba-lumba di Palembang, Antara Polemik dan Edukasi
7 Desember 2019 12:52 WIB
ADVERTISEMENT
Praktik sirkus lumba-lumba sudah jamak terjadi di Indonesia sejak lama. Tenda-tenda sirkus ditata menghadap kolam agar pertunjukan lumba-lumba bisa leluasa dilihat para penonton.
ADVERTISEMENT
Pihak penyelenggara berdalih apa yang mereka lakukan adalah bagian dari edukasi dan konservasi. Salah satu contohnya adalah PT Wesut Seguni Indonesia (WSI) yang acap kali mengadakan sirkus lumba-lumba keliling dari satu kota ke kota lain.
PT WSI yang berpusat di Kendal, Jawa Tengah, telah mengantongi izin dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia untuk menjadi lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa khusus mamalia air sejak 2003. Kemudian, pada tahun 2011, PT WSI memperluas izinnya menjadi lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa.
Dalam surat izin tersebut, terlampir hak dan kewajiban PT WSI sebagai pengelola. Salah satu poin penting dalam surat itu adalah larangan memperagakan satwa yang tidak sesuai dengan etika dan kesejahteraan satwa.(abp)
ADVERTISEMENT