Gubernur Sumsel Minta Sekolah Beri Perhatian ke Guru BK

Gubernur Sumsel, Herman Deru.(dok Pemprov Sumsel)

Gubernur Sumsel, Herman Deru, meminta ke Dinas Pendidikan maupun ke sekolah agar lebih memperhatikan guru bimbingan konseling (BK) karena turut berperan penting dalam pendidikan karakter.

"Pembangunan karakter itu penting. Ingat 25 tahun ke depan kita itu secara kuantitas mendapatkan bonus demografi karena usia anak-anak didik saat ini akan menjadi usia produktif," katanya.

Maka dari itu, peran guru BK di setiap sekolah lebih diperhatikan, jika perlu mereka diberikan insentif khusus. Demikian juga dengan ruangan juga diberikan tempat khusus serta jangan dibebani dengan tugas mengajar pelajaran lain.

“Tidak ada gunanya anak cerdas tetapi tidak memiliki attitude atau sikap yang baik. Karena itu peran guru BK di sekolah-sekolah harus lebih diperhatikan,” katanya.

Herman Deru juga mengingatkan agar para guru tetap tegak lurus berpegang pada tanggung jawab profesi dan nurani. Mengingat profesi seorang pendidik sangat terhormat. Bahkan guru identik dengan keteladanan.

"Guru tetaplah guru di mata saya, meskipun guru ASN, P3K, honor daerah, honor komiter atau apa pun sebutannya, guru tetaplah guru sebagai teladan," katanya.

Terkait dengan diberikannya apresiasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi, berdedikasi, kreatif dan inovatif tahun 2022, Herman Deru mengaku senang karena para guru yang mendapat penghargaan dinilai secara independent dan objektif baik itu bagi guru SD, SMP, SMA dan prasekolah.

"Mereka yang mendapatkan apresiasi kali ini, saya lihat banyak dari kalangan guru yang ada di daerah. Ini menjadi introspeksi bagi jajaran dinas pendidikan serta para guru yang bertugas di kota dalam mengukir prestasi dan keteladanan,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Riza Fahlevi, mengatakan pemberian apresiasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mereka untuk berkreativitas dan berinovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan menggali kearifan lokal sebagai konten pembelajaran.

“Lomba terdiri atas kategori administrasi sekolah, guru ASN dan non-ASN berprestasi, kepala sekolah, pembuatan video pembelajaran,” katanya.