Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Gubernur Sumsel Sebut Kabut Asap Masih Fluktuatif, Status Masih Siaga Karhutla
26 September 2023 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kondisi udara di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sudah masuk level berbahaya Selasa (26/9) pagi hari. Hal ini berdasarkan pantauan dari situs BMKG yang menyampaikan Indeks Standar Pencemaran (ISPU) pada konsentrasi partikulat atau PM 2.5 berada di angka 349.70 ugram/m3 dan naik lebih tinggi melebihi 400 ugram/m3 pukul 07.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru menyebutkan kondisi udara pada hari Selasa (26/9) masih fluktuatif. Dengan begitu, dirinya belum melakukan peningkatan status siaga karhutla menjadi tanggap darurat.
"Tadi pagi sempat meningkat, tapi saat ini sudah ada penurunan. Artinya masih fluktuatif," kata dia, Selasa (26/9).
Herman Deru menyebutkan peningkatan status akan terjadi jika ISPU di Palembang mencapai 200 ke atas dan angka itu pun tidak ada perubahan.
"Kalau ISPU nya konstan di atas 200 baru akan diubah statusnya. Karena tidak bisa juga serta merta mengubah status, kalau masih fluktuatif. Nanti kalau konstan, baru akan kita tingkatkan statusnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori, menerangkan polusi udara itu terjadi karena adanya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan serta kiriman asap kebakaran hutan lahan (karhutla) yang berlangsung di Ogan Komering Ilir (OKI).
ADVERTISEMENT
“Baunya juga tidak seperti kebakaran pohon-pohon maupun tanaman. Baunya khas sampah, jadi memang kualitas udara hari ini berbahaya karena akumulasi kebakaran TPA dan OKI,”kata dia, Selasa (26/9).
Ansori menyebutkan sebelumnya kualitas udara di Palembang berada di level sangat tidak sehat dan tidak sehat. Namun setelah TPA Sukawinatan kembali terbakar kualitas udara di Palembang menjadi berbahaya.
“Karena kondisi angin yang bertiup dari TPA Sukawinatan ini cukup kencang sehingga asapnya terbawa dan menyebar luas. Estimasi kebakaran di Sukawinatan sekitar 3 hektare. Kondisi udara ini fluktuatif, mudah-mudahan ISPU nya turun setelah pemadaman,”ujarnya.