Konten Media Partner

Guru SMP di OKI Jadi Korban Pemerasan, Fotonya Diedit Bugil

17 Agustus 2024 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SMP Negeri 1 Kayuagung, Neti Fatimah menujukkan tangkapan layar berita terkait pegawainya yang menjadi korban pemerasan oleh pria berseragam polisi, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SMP Negeri 1 Kayuagung, Neti Fatimah menujukkan tangkapan layar berita terkait pegawainya yang menjadi korban pemerasan oleh pria berseragam polisi, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Seorang guru di SMP Negeri 1 Kayuagung di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel inisial AS menjadi korban pemerasan oleh pria yang mengaku polisi. AS diancam pun diancam akan foto bugilnya akan disebarkan bila tak dikirimkan uang sebesar Rp 5 juta.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kayuagung, Neti Fatimah menjelaskan, kejadian itu bermula ketika AS melakukan panggilan video lewat aplikasi Whatsapp. Namun pelaku tidak menampakkan mukanya di layar panggilan.
Ketika melakukan panggilan video tersebut pria itu merekam dan untuk dijadikan pelaku untuk mengancam AS.
"Itu (foto) murni rekayasa atau foto korban yang beredar adalah hasil editan. Korban bilang saat itu memang sedang berbaring di sofa ketika menerima panggilan video itu," kata Neti, saat dikonfirmasi, Sabtu 17 Agustus 2024.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten OKI sebelumnya sempat memanggil AS untuk dilakukan klarifikasi. AS menyebut bahwa tidak pernah mengirimkan foto bugil kepada pelaku. Akan tetapi, tangkapan panggilan layar video tersebut telah diedit untuk memeras dirinya.
ADVERTISEMENT
"Pelaku minta uang sebesar Rp 5 juta, kalau tidak foto pelaku yang diedit telanjang dada akan disebarkan pelaku," ujar Neti.
Setelah merasa terancam, korban melakukan penelusuran nomor pelaku. Melalui aplikasi penelusuran kontak, terdaftar nomor pelaku terlacak sebagai nama penipu online dan polisi gadungan.
Akibat perbuatan pelaku, korban saat ini mengalami trauma dan telah melaporkan pelaku ke pihak kepolisian.
"Foto korban pertama kali menyebar di grup WhatsApp Siswa SMPN 1 Kayuagung. Kemungkinan,”ungkapnya.