Harga Cabai Rawit di Palembang Tembus Rp 100 ribu Per Kilo

Konten Media Partner
9 November 2023 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabai rawit merah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cabai rawit merah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cuaca yang ekstrem yang sedang di alami Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) membuat harga cabai khususnya rawit yang menembus angka Rp 100 ribu per kilogram (kg).
ADVERTISEMENT
Diketahui, hargai cabai di Palembang berkisar Rp 40 ribu per kg dan terjadi kenaikan bertahap hingga kini di angka Rp 100 ribu. Kenaikannya mencapai 150 persen.
"Harga ini memang utamanya dikarenakan cuaca ekstrem dan kedua, memang setiap akhir tahun biasanya ada permintaan meningkat. Kemudian juga panen yang sudah selesai sehingga suplai akan berkurang dan akan ada peningkatan harga," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi, Kamis (9/11).
Dengan kenaikan saat ini, Ruzuan pun menyarankan masyarakat untuk menanam cabai sendiri. Kata dia, proses penanaman cabai tidaklah susah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Dengan adanya hal tersebut langkah-langkah kita sudah jelas, kenapa nggak tanam (sendiri)? Itulah kita harus tanam, nggak butuh waktu lama, tidak butuh banyak tenaga, tidak butuh banyak biaya. Cuma tanam," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun meminta kepada masyarakat yang ada di Sumsel untuk tidak panik terkait dengan kenaikan harga cabai rawit tersebut. Sebab, stok sampai dengan sekarang masih cukup. Ruzuan juga meminta kepada masyarakat untuk belanja dengan bijak.
"Jangan panik bapak-ibu, semua masyarakat, jangan panik, kita cukup, walaupun pasokan berkurang, kita cukup. Kita harus belanja bijak dan tidak jor-joran," ungkapnya
Dia menambahkan, ada beberapa komoditi yang perlu diwaspadai kenaikan harganya pada akhir tahun. Seperti bawang, ayam, dan telur.
"Dikhawatirkan akan meningkat kalau sudah mewaspadai, kita akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan harus koordinasi, informasi, komunikasi sehingga apabila terjadi gejolak kita langsung mengambil langkah-langkah," katanya.
Sementara itu, seorang pedagang bernama Jamilah (55) mengaku bingung dengan kenaikan harga tersebut. Kenaikan yang terjadi ini dianggap pembeli bahwa mereka menaikkan harga seenaknya.
ADVERTISEMENT
"Cabai rawit merah naik terus, kita juga bingung menjelaskan ke pembeli. Mereka (pembeli) menyangka kita yang menaikkan harga, padahal kita belinya sudah mahal," ujar pedagang di Pasar KM 5 Palembang ini.
Dia mengaku, dengan kenaikan harga tersebut banyak pembeli yang batal membeli sehingga membuat para pedagang merasa rugi karena sulit untuk menghabiskan dagangannya.
"Banyak juga yang tidak jadi beli karena harganya tinggi. Sudah sejak kemarin-kemarin. Akhirnya pedagang yang kesusahan menghabiskan barang, kita rugi karena cabai tidak laku," ungkapnya.
Selain cabai rawit yang naik, kata dia, cabai keriting juga mengalami kenaikan. Pedagang menjualnya dengan harga Rp 85 ribu per kg, sebelumnya Rp 65 ribu per kg. "Baru hari ini naik drastisnya," katanya.
ADVERTISEMENT