Konten Media Partner

Heboh Hujan Es di Palembang, BMKG Beri Penjelasan

1 November 2024 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga saat memperlihatkan butiran hujan es yang berjatuhan di rumahnya di KM 5 Palembang, Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga saat memperlihatkan butiran hujan es yang berjatuhan di rumahnya di KM 5 Palembang, Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Masyarakat Palembang, Sumsel mendadak heboh adanya hujan es yang terjadi saat hujan turun mengguyur pada Jumat 1 November 2024, sekitar pukul 14.00 WIB. Bahkan masyarakat pun merekam fenomena hujan es yang mengenai rumahnya hingga viral di media sosial (medsos). Terkait kejadian tersebut, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto membenarkan hujan es terjadi di Bumi Sriwijaya. Siswanto menjelaskan berdasarkan pantauan pihaknya, hujan es terjadi di dua lokasi yakni Km 5 dan Jalan Srijaya Lorong Panca Karya Kota Palembang. "Kejadian sekitar pukul 15.30 WIB tadi sore,"kata dia. Hujan es itu dipicu akibat adanya pertumbuhan Awan Cumulonimbus (CB) sehingga menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat secara tiba-tiba disertai es yang terjadi di wilayah tersebut. "Dari data curah hujan berdasarkan AWS/ARG terdekat yaitu ARG Gandus tercatat curah hujan adalah 44.6 mm dan AWS Digi Stamet Palembang adalah 6,8 mm," terangnya. Selain itu, dirinya menyebutkan berdasarkan analisa cuaca sementara, hujan es yang terjadi di Palembang disebabkan oleh aktifnya gelombang Kelvin di wilayah Sumsel. Kemudian karena suhu muka laut di perairan Sumatera bagian Timur yang cukup hangat antara 30-31 derajat Celcius serta anomali suhu muka laut di sekitar perairan tersebut berkisar antara 1,5-2 derajat Celcius yang menambah pasokan uap air di Sumsel. "Kemudian terdapat daerah belokan angin dan konvergensi di Sumsel bagian Barat yang menyebabkan penumpukan massa udara. Berdasarkan indeks labilitas udara seperti SI, KI dan LI di sekitar lokasi kejadian dalam kategori labil sedang dan mendukung terjadinya cuaca buruk (thunderstorm). Kelembapan udara lapisan 850-500 mb di Palembang berkisar antara 70% - 90%," jelasnya. Berdasarkan data analisis cuaca terakhir, potensi cuaca ekstrem di Sumsel masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Khususnya di wilayah Selataj, Utara dan Barat. "Potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi 1-2 hari ke depan terutama di wilayah Sumsel bagian Selatan, Utara dan Barat. Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini, terutama dalam masa peralihan musim di awal November ini," kata dia.
ADVERTISEMENT