Konten Media Partner

Hotspot di OKU Selatan Terpantau Meningkat

19 Oktober 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kebakaran lahan (istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebakaran lahan (istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daerah OKU Selatan terpantau titik panas (Hotspot) mengalami peningkatan dan menjadi penyumbang terbanyak selama dua hari 16-17 Oktober 2024 untuk wilayah Sumsel. Berdasarkan data LAPAN Hotspot BRIN, hotspot di OKU Selatan mencapai 27 hotspot. Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman kenaikan hotspot terjadi karena hujan yang belum merata. "Sumsel mengalami kenaikan hotspot dua hari, di mulai dari Rabu 16 Oktober ada 56 hotspot dan selanjutnya Kamis 17 Oktober 40 hotspot. Dalam 24 hari terakhir angka hotspot hariannya paling tinggi hanya 25 hotspot yang terpantau pada 8 Oktober lalu," kata dia, Sabtu 19 Oktober 2024. Selain OKU Selatan ada daerah lain juga penyumbang hotspot di Sumsel yakni Ogan Komering Ulu (OKU) 15 hotspot, Ogan Komering Ilir (OKI) 11 hotspot, dan Musi Rawas 10 hotspot. "Ada empat daerah yang tidak ada hotspot, yakni Palembang, Pagar Alam, Lahat dan Ogan Ilir (OI) dalam dua hari terakhir," katanya. Sepanjang Oktober ini, jumlah hotspot yang terpantau di Sumsel sebanyak 227 hotspot. Jumlah paling banyak terjadi pada September lalu yang mencapai 1.540 hotspot. Secara keseluruhan, sepanjang 2024 terpantau 3.911 hotspot di Sumsel. Paling banyak terpantau di Musi Banyuasin (Muba) yang mencapai 859 hotspot. Kemudian Muara Enim 609 hotspot, Musi Rawas 460 hotspot, Muratara 405 hotspot, Lahat 245 hotspot, OKI 238 hotspot. OKU Selatan 129 hotspot, OKU Timur 111 hotspot dan PALI 109 hotspot. Sementara daerah lainnya sebanyak puluhan hotspot. Paling sedikit di Pagar Alam 2 hotspot, Palembang 8 hotspot dan Lubuklinggau 9 hotspot.
ADVERTISEMENT