Hujan Es Sebesar Kelereng Terjadi di Lahat

Konten Media Partner
2 Oktober 2023 22:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga saat memperlihatkan hujan es di perkarangan rumahnya, Foto : @pagaralam_insta
zoom-in-whitePerbesar
Warga saat memperlihatkan hujan es di perkarangan rumahnya, Foto : @pagaralam_insta
ADVERTISEMENT
Viral video fenomena hujan es menghebohkan warga di Desa Kota Raya Darat Pajar Bulan Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (1/10). Meski sedang mengalami kemarau, namun di wilayah itu mengalami turun hujan dengan butiran es sebesar kelereng di pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Terlihat dari video yang diterima Urban. Id yang diunggah instagram @pagaralam_insta, warga mengumpulkan butiran es yang jatuh di sekitar rumah mereka.
Kepala Desa Kota Raya Darat Pajar Bulan Lahat, Dodi Yono membenarkan kejadian hujan es yang terjadi di wilayahnya pada Ahad (1/10/2023).
"Iya benar hujan es terjadi di desa kami pada kemarin Ahad, " kata dia, saat dihubungi Urban Id, Senin (2/10).
Dodi menyebutkan hujan es terjadi kurang lebih selam 1 jam dari pukul 16.00 WIB - 17.00 WIB. Sebelum terjadi hujan es, ia mengaku di desanya masih mengalami musim kemarau.
"Daerah kami masih musim panas, namun tiba-tiba mendung lalu hujan. Paling lama 1 jam tiba-tiba hujan es, " kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan hujan tersebut ada batu berbentuk kelereng yang terlihat berserakan di pekarangan rumah warga.
"Ada batu berbentuk kelereng dari hujan itu, dan berserakan, " kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang Veronica Sinta menyebutkan hujan es tersebut tidak ada hubungannya dengan kegiatan TMC. Namun fenomena hujan es bisa menjadi penanda musim pancaroba (peralihan) di kabupaten Lahat.
"Sebetulnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan TMC. Namun fenomena hujan es bisa menjadi penanda musim peralihan di sana, " kata dia.
Melainkan fenomena hujan es terjadi karena disebabkan adanya awan Cumulonimbus (CB) yang sangat besar dan padat.
"Pada awan ini terdapat 3 macam partikel (butir air, butir air super dingin, dan partikel es). Sehingga hujan lebat yang masih berupa partikel padat (es/hail) dapat terjadi tergantung dari pembentukan dan pertumbuhan awan Cb tersebut, " kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia menerangkan pada awan Cb ada beberapa proses pembentukan dan pertumbuhan, seperti adanya proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat, dikenal dengan istilah Strong Updraft and Downdraft di dalam awan Cb.
"Pergerakan massa udara naik yang cukup kuat dapat membawa uap air naik hingga mencapai ketinggian dimana suhu udara menjadi sangat dingin hingga uap air membeku menjadi partikel es, "kata dia.
Setelah itu, prtikel es dan partikel air super dingin akan bercampur dan teraduk-aduk akibat proses Up draft dan Down draft, hingga membentuk butiran es yang semakin membesar.
"Ketika butiran es sudah terlalu besar, maka pergerakan massa udara naik tersebut tidak akan mampu lagi mengangkatnya, sehingga butiran es akan jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan es, " kata dia.
ADVERTISEMENT
Pada fenomena hujan es, lapisan tingkat pembekuan mempunyai kecenderungan turun lebih rendah dari ketinggian normalnya. Hal inilah menyebabkan butiran es yang jatuh ke permukaan bumi tidak mencair sempurna, di Indonesia umumnya lapisan tingkat pembekuan berada pada kisaran ketinggian antara 4 sampai 5 kilometer di atas permukaan laut.
"Adanya proses lapisan yang tingkat pembekuan lebih rendah atau dikenal dengan istilah Lower Freezing Level, " kata dia.
Veronica juga mengimbau terkait adanya hujan es ini karena ini merupakan potensi bencana musim pancaroba selain hujan es seperti puting beliung.
"Kami imbau masyarakat perlu waspada dengan adanya potensi musim pancaroba, " kata dia.