Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Ini Tambang Batu di Sumsel yang Longsor dan Tewaskan 2 Orang
14 Agustus 2019 17:23 WIB

ADVERTISEMENT
Longsor yang terjadi di area tambang batu di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, mengakibatkan empat penambang tertimbun material longsoran. Dua di antaranya tewas, yakni Miky Yuliansyah (25 tahun) dan Edi Haryadi (39 tahun).
ADVERTISEMENT
Sementara korban selamat adalah Merlan (36 tahun) dan Tedi (40 tahun). Keempatnya merupakan warga Desa Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam.
Informasi yang dihimpun, tambang batu tradisional tersebut berada di Talang Sekuat, Desa Kerinjing, Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara. Diketahui area tambang merupakan lahan milik dari Indian (45 tahun).
Lokasi penambangan itu berjarak sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga, dan bisa ditempuh menggunakan sepeda motor.
Kapolres Pagar Alam, AKBP Trisaksono Puspo Aji, melalui Paur Subbag Humas, Bripka Paino, mengatakan kegiatan yang dilakukan para penambang hanya untuk memenuhi kebutuhan material pembangunan pesantren di Desa Kerinjing.
Menurutnya, aktivitas penambangan tradisional yang ada tidak memiliki standar keamanan yang layak. Apalagi, kata Paino, longsor terjadi lantaran para penambang melakukan aktivitas penambangan batu di bawah tebing, sehingga membentuk gua yang tidak memiliki penahan tanah di atasnya.
ADVERTISEMENT
"Polres Pagar Alam mengimbau agar setiap kegiatan tambang galian C ilegal untuk dihentikan, jika tidak akan dilakukan tindakan tegas," katanya. (jrs)