Konten Media Partner

Istri di Muba Potong Kemaluan Suaminya karena Cemburu

29 Februari 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban RH saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat kemaluannya dipotong istri. (ist)
zoom-in-whitePerbesar
Korban RH saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat kemaluannya dipotong istri. (ist)
ADVERTISEMENT
Nasib malang dialami seorang suami berinisial RH (33 tahun) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, setelah kemaluannya dipotong oleh istri sendiri berinisial LY (33 tahun).
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian itu, RH yang tercatat sebagai warga Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, itu kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu dilakukan LY saat RH sedang tertidur pulas di rumahnya pada Jumat, 23 Februari 2024 sekitar pukul 05.00 WIB. Kabar tersebut juga membuat heboh warga setempat.
Kapolsek Bayung Lencir, Muba, Iptu Mas Suprayitno, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, LY yang merupakan istri korban langsung kabur setelah menganiaya suaminya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kasus KDRT tersebut diduga akibat LY cemburu terhadap korban yang diduga memiliki wanita idaman lain (WIL) atau berselingkuh.
"Dari keterangan saksi dan korban, pelaku ini cemburu dan emosi karena mengetahui korban punya wanita lain," katanya, Kamis, 29 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, LY memanfaatkan situasi korban yang sedang tidur pulas dengan memotong kemaluan suaminya itu. Akibatnya, korban menjerit kesakitan, sementara LY langsung melarikan diri.
"Korban ditemukan warga tergeletak dengan luka serius, dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bayung Lencir untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.
Menurutnya, saat ini petugas masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan melakukan pengejaran terhadap LY. Dengan demikian kasus ini dapat segera terungkap.
"Kami masih penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan tragis tersebut," katanya.
Selain itu, Mas Suprayitno, menyebut peristiwa ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak agar menyelesaikan masalah rumah tangga dengan cara-cara yang lebih bijaksana dan damai.
"Serta untuk menghindari tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dapat merusak keharmonisan keluarga," katanya.
ADVERTISEMENT