Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Jagung Pipil, Jenis yang Dikembangkan di Palembang untuk Swasembada Pangan
21 Januari 2025 17:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jagung (Zea Mays) adalah salah satu tanaman pangan yang menghasilkan karbohidrat. Pangan ini memiliki banyak kegunaan dari skala kebutuhan rumah tangga hingga industri. Jagung memiliki beberapa jenis yang berbeda, salah satunya yaitu jagung pipil.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan swasembada pangan 2025, Kota Palembang telah menyiapkan 4 hektare lahan untuk ditanami pangan jagung jenis pipil. Hal ini disaksikan langsung dalan acara penanaman jagung serentak di lahan Dinas Pertanian Kota Palembang pada, Selasa, 21 Januari 2025.
Keunggulan dari jagung pipil terletak pada ketahanannya yang bisa memakan jangka waktu bertahun-tahun. Hal ini membuat pangan cocok menjadi kebutuhan industri dan tentunya meningkatkan sumber daya dalam ketahanan pangan di Indonesia.
Indonesia memiliki 2 jenis jagung yang populer, yaitu jagung manis dan jagung pipil.
Jagung pipil memiliki permukaan yang tidak rata jika dibandingkan dengan jenis jagung lainnya. Selain itu, pangan ini kerap dipakai di makanan tradisional seperti lemper jagung dan ketan jagung.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Jagung pipil digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sebagai bahan sayur, namun seiring berjalannya waktu, orang telah banyak memilih jagung manis ketimbang jagung pipil sehingga membuatnya jarang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga lagi.
Hal ini disebabkan karena jagung manis dianggap sebagai jagung yang memiliki cita rasa khas yaitu manis ketimbang jagung pipil.
Perbedaan Jagung Pipil dan Jagung Manis
Jagung pipil dan jagung manis memiliki perbedaan yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Mulai dari masa panen hingga pemasarannya.
Perbedaan utamanya ialah jagung manis memiliki masa panen sekitar umur 65-75 Hari Setelah Tanam (HST). Sedangkan, untuk jagung pipil dipanen lebih tua sekitar umur kurang lebih 100 HTS.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat jagung manis tidak dapat disimpan dengan jangka waktu yang lama, yaitu sekitar 1-3 hari setelah panen. Berbeda dengan jagung pipil yang dapat bertahan lama hingga hitungan tahun tergantung dengan cara penyimpanannya.
Selain itu, Jagung manis juga berbeda dengan jagung pipil dalam kebutuhannya. Biasanya, jagung manis diproduksi untuk kebutuhan rumah tangga sedangkan jagung pipil diproduksi untuk kebutuhan industri.
Kelebihan budidaya kedua jenis jagung ini pun berbeda. Selain panen yang lebih cepat, jagung manis juga tidak memerlukan proses tertentu seperti jagung pipil, ia dapat langsung dijual. Sedangkan jagung pipil memerlukan proses pengolahan agar dapat dijual dengan standar pabrik atau bisa disimpan dalam jangka waktu lama.
Peluang budidaya jagung manis maupun jagung pipil sangat menguntungkan di Indonesia sehingga budidaya jenis pangan ini masih sangat terbuka.
ADVERTISEMENT