Konten Media Partner

Kabut Asap Memburuk, Warga Palembang Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

28 September 2023 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas seorang penyapu jalan yang sedang membersihkan kawasan destinasi Benteng Kuto Besak di tengah kabut asap yang makin menebal di Palembang, Foto: ary priyanto/urban id
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas seorang penyapu jalan yang sedang membersihkan kawasan destinasi Benteng Kuto Besak di tengah kabut asap yang makin menebal di Palembang, Foto: ary priyanto/urban id
ADVERTISEMENT
Kondisi udara di Palembang beberapa hari ini masuk dalam level sangat tidak sehat atau membahayakan karena kabut asap yang kian menebal dampak dari karhutla. Dengan begitu
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis menyebutkan berdasarkan data dari BMKG kualitas udara buruk atau di angka PM 2.5 selalu tinggi pada tengah malam hingga pukul 09.00 WIB. Dari modeling ini, ia mengimbau masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas pada dini hari sampai pagi.
"Sebaiknya dilakukan setelah jam 9, karena konsentrasi di (level) sedang," kata dia, (28/9/2023).
BMKG memperkirakan kondisi El Nino akan melemah pada awal 2024 atau memasuki musim hujan. Sumsel masih berada di puncak musim sejak Agustus 2023, dan dampak kemarau dirasakan sepanjang September.
“Sisa-sisa lahan yang masih terbakar mengeluarkan asap pada malam hari, dan asapnya ini terbawa angin sampai di Palembang pada dini hari," kata dia.
Meski masih dalam kondisi kemarau, BMKG perkirakan masih ada potensi hujan terjadi di Sumsel terutama Palembang pada 30 September 2023. Apabila hujan tak kunjung turun artinya potensi mengecil.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari grafik, angka PM 2.5 hari ini yang tertinggi karena sudah tidak terjadi hujan lagi. Hujan hasil TMC terputus, sehingga lahan kembali mengering dan tempat terbakar meningkat," kata dia.