Konten Media Partner

Kasus COVID-19 di Sumsel Melonjak Usai Lebaran 2023

6 Mei 2023 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali meningkat pasca-Lebaran 2023. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel pada 2 Mei ada penambahan 18 kasus baru, lalu 3 Mei ada penambahan 38 kasus baru dan pada 4 Mei ada penambahan 23 kasus baru Covid-19.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan terjadi karena mobilitas meningkat dan juga adanya varian arcturus," kata, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Ferry Yanuar saat dikonfirmasi, Sabtu (6/5).
Ferry menyebutkan untuk varian arcturus merupakan sub varian omicron. Walaupun peningkatan kasusnya tidak signifikan, dalam sehari ada penambahan belasan kasus.
"Kalau sebelumnya ada sampai puluhan kasus itu dikarenakan ada beberapa pending data, karena ada data yang belum jelas atau lengkap," kata dia.
Dengan kasus COVID-19 kembali meningkat pihaknya pun mengharapkan adanya kesadaran masing-masing individu untuk tetap menjaga kesehatan, memakai masker dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
"Karena kasus Covid-19 ini kembali meningkat maka diimbau kepada masyarakat untuk memakai masker. Namun memang saat ini sudah sulit untuk menggugah masyarakat untuk pakai masker," kata dia.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui data total kasus COVID-19 di Sumsel pada tanggal 4 Mei 2023 ada 176 kasus yang aktif tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Sumsel.
Dengan rincian terbanyak di Palembang ada 125 kasus aktif, Banyuasin dan OI masing-masing ada 13 kasus, Muara Enim ada 9 kasus, Muratara 4 kasus, OKU Timur tiga kasus, Mura dan Prabumulih masing-masing dua kasus dan OKU, OKU Selatan serta Pagar Alam masing-masing ada satu kasus aktif.
Sebanyak 148 kasus aktif tersebut isolasi mandiri dan 28 kasus aktif di rumah sakit. Untuk di Palembang semuanya isolasi mandiri, sedangkan kabupaten/kota lainnya ada yang dirawat di rumah sakit.