Konten Media Partner

Kasus Rendang Willie Salim Mandek, Kuasa Hukum Bakal Lapor ke Mabes Polri

3 Mei 2025 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum Warga Palembang bersama Sultan Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja saat menyampaikan perkembangan kasus Rendang Willie Salim. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum Warga Palembang bersama Sultan Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja saat menyampaikan perkembangan kasus Rendang Willie Salim. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Proses hukum terkait konten masak rendang 200 kilogram oleh kreator konten Willie Salim terus menuai polemik. Meski laporan warga Palembang melalui kuasa hukum Ryan Gumay Law Firmsudah diajukan sejak 23 Maret 2025, namun hingga kini belum ada perkembangan berarti dari pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Laporan awal yang dialamatkan ke Polda Sumsel dilimpahkan ke Polrestabes Palembang, namun kedua institusi tersebut belum memberikan tanggapan atas permohonan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) yang diajukan pada 10 April 2025 maupun Gelar Perkara Khusus pada 30 April 2025.
“Kami melaporkan ini karena adanya unsur SARA dalam konten tersebut. Jangan biarkan nama baik Palembang tercoreng tanpa tindakan tegas,” tegas Ryan Gumay dalam konferensi pers di Warkop Proklamasi Palembang pada Jumat (2/5/2025).
Kekecewaan semakin memuncak lantaran Willie Salim yang sebelumnya berjanji akan meminta maaf secara langsung ke warga Palembang, hingga kini belum memenuhi janjinya. Bahkan Sultan Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja telah memfasilitasi komunikasi dengan Ustadz Derry Sulaiman dan Willie Salim, namun hasilnya nihil.
ADVERTISEMENT
Ryan Gumay menyatakan akan membawa kasus ini ke Kadiv Propam Mabes Polri, Kompolnas, hingga Ombudsman RI jika tidak ada progres lebih lanjut. Ia menuding lambatnya penanganan kasus ini sebagai bentuk malaadministrasi dan pelanggaran aturan Kapolri.
Sementara itu, Koalisi Masyarakat Palembang Gugat (KMPG) menduga tragedi ‘Rendang Hilang’ adalah bagian dari skenario tertentu, mengingat aktivitas masak rendang pada 18 Maret 2025 di Plaza Benteng Kuto Besak dihentikan lebih awal dengan alasan pertemuan Willie Salim dengan Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
Sebagai respons atas dampak buruk dari konten ini, komunitas kreator Palembang berinisiatif membuat konten positif untuk memulihkan citra kota. Mereka juga mendeklarasikan Asosiasi Kreator Konten Seluruh Indonesia (AKKSI) DPW Sumsel, yang kini aktif mempromosikan berbagai keunggulan Palembang.
ADVERTISEMENT
“Kami bangga menjadi DPW AKKSI pertama di Indonesia. Melalui AKKSI, kami berkomitmen mengangkat citra positif Kota Palembang,” ujar perwakilan AKKSI DPW Sumsel.