Kebakaran di Palembang Hanguskan 19 Kontrakan dan 5 Rumah

Suasana kebakaran di pinggiran Sungai Musi Palembang, Foto : Istimewa

Kebakaran melanda pemukiman warga yang padat penduduk di pinggiran Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tepatnya di Jalan Sido Ing Lautan, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus. Dengan kejadian itu, sebanyak 24 rumah warga dilaporkan hangus terbakar.

"24 rumah yang di antaranya, 5 rumah pribadi dan 19 rumah kontrakan hangus terbakar,"kata, Dirpolairud Polda Sumsel Kombes Andreas Kusmaedi, Rabu (19/7).

Andreas menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Tim pemadam dari darat dan perairan pun dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi kebakaran dan sampai sejauh ini, tim dari Pos Pangkalan Sandar 30 Ilir yang masih di lapangan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.

Pihaknya, juga masih melakukan pendataan berapa jumlah korban, termasuk memastikan apakah ada korban jiwa atau tidak.

"Anggota masih di lapangan membantu pendingin. Untuk korban masih didata," terangnya.

Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Api dilaporkan padam setelah satu setengah jam petugas tim gabungan dari perairan dan 6 unit damkar diturunkan dari daratan.

"Penyebabnya belum diketahui, masih diselidiki," jelasnya.

Sementara itu, salah satu korban kebakaran Putri (31) mengatakan api muncul dari kontrakan milik seseorang bernama Awa yang ditempati oleh Firmansyah. Kebakaran disebabkan oleh kebocoran kompor gas, sebab salah satu anak tetangga yang mendengar suara letusan.

"Rumah orang tua saya yang terbakar. Ini muncul apinya dari bedeng yang ditempati oleh Firmansyah. Saya lagi di rumah tidur kemudian dikasih tau ayah kalau kebakaran, " kata Putri, Rabu (19/7).

Suara ledakan terdengar seperti dari kompor gas yang bocor. Penghuni rumah meninggalkan kompor ketika sedang menjemput anak sekolah.

"Ada suara meletup beberapa kali. Itu si Firmansyah lagi jemput anaknya sekolah, " katanya.

Tak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan dan saat ini sisa-sisa api masih berusaha dipadamkan.

"Habis barang-barang ayah dan ibu. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan, yang penting orang tua selamat tidak mikirin barang lagi pas kejadian," katanya.